Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dari Liar Menjadi Keluarga: Kisah Meo dan Generasi Kebaikan di Hari Kucing Internasional

8 Agustus 2025   19:12 Diperbarui: 8 Agustus 2025   19:12 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Induk kucing, Si Meo, menyusui anak-anaknya yang baru lahir. | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Dua tahun yang lalu, sebuah pertemuan tak terduga mengubah halaman belakang rumah kami menjadi tempat persinggahan yang hangat. Saat itu, hari-hari biasa diwarnai dengan kehadiran seekor kucing liar berbulu coklat abu-abu (bulu hiris) yang sering bermain di halaman. 

Tidak ada tanda-tanda pemiliknya. Kucing itu tampak menikmati kebebasannya, namun selalu mendekat saat kami memberinya makanan. 

Anak bungsu kami, dengan mata berbinar, adalah yang paling bersemangat menyambutnya. Ia selalu memastikan kucing itu mendapatkan bagiannya, dan kebahagiaan terpancar jelas dari raut wajahnya.

Awalnya, kami hanya berniat memberinya makan, bukan untuk mengadopsi. Namun, ikatan yang terbentuk terasa begitu kuat. Setiap hari, kucing itu datang, menunggu di ambang pintu, seolah sudah menjadi bagian dari rutinitas kami. 

Kehadirannya membawa keceriaan, terutama bagi si bungsu. Kami akhirnya memutuskan untuk merawatnya, tanpa niat mengikatnya sebagai "milik" kami. Kami hanya ingin memberikan tempat yang aman dan penuh kasih.

Kucing itu kami beri nama Meo, atau "Si Meo" seperti yang sering dipanggil anak-anak. Nama itu terasa pas, sederhana, dan penuh keakraban. Si Meo sangat betah di rumah kami. Ia menikmati saat-saat dimandikan, tidak lagi takut saat kami menyentuhnya. 

Makanan yang rutin kami berikan membuatnya tumbuh sehat dan lincah. Kunjungan ke dokter hewan menjadi bagian dari perhatian kami, memastikan ia selalu dalam kondisi prima. Si Meo telah menemukan rumah, dan kami telah menemukan teman baru.

Perjalanan Si Meo dan Kebaikan yang Menular

Sejak Si Meo menjadi bagian dari keluarga, ia telah melahirkan sebanyak tiga kali. Setiap kelahiran membawa kebahagiaan dan kehangatan baru di rumah kami. Rata-rata, Si Meo melahirkan dua atau tiga anak. 

Setiap kali itu terjadi, kami dihadapkan pada tugas yang penuh tanggung jawab yaitu mencari rumah baru yang penuh kasih untuk anak-anaknya. Kami tidak bisa memelihara semuanya, tetapi kami memastikan setiap anak kucing mendapatkan kesempatan untuk hidup bahagia.

Anak-anak kami dengan antusias membantu. Mereka merawat anak-anak kucing dengan penuh kasih sayang, mengajaknya bermain, dan memastikan mereka tumbuh dengan baik sebelum diadopsi. Momen-momen ini menjadi pelajaran berharga tentang empati dan tanggung jawab. 

Mereka belajar bahwa kebaikan tidak hanya diberikan kepada manusia, tetapi juga kepada makhluk hidup lain yang membutuhkan. Kami membuat pengumuman kecil kepada teman dan kerabat, menceritakan kisah anak-anak kucing Si Meo yang membutuhkan rumah.

Alhamdulillah, setiap kali Si Meo melahirkan, selalu ada orang baik yang datang untuk mengadopsi. Mereka adalah orang-orang yang tulus, yang melihat anak-anak kucing ini bukan sekadar hewan peliharaan, tetapi sebagai anggota keluarga. 

Kisah-kisah adopsi ini menjadi bukti nyata bahwa kebaikan itu menular. Satu tindakan kecil, seperti merawat Si Meo, bisa memicu gelombang kebaikan yang lebih besar, menyebar dari satu keluarga ke keluarga lain.

Hari-hari berlalu, dan tepat menjelang Hari Kucing Internasional yang jatuh pada 8 Agustus, Si Meo kembali melahirkan. Tepat di hari Kamis, 7 Agustus 2025, ia melahirkan anak-anaknya yang keempat. 

Total ada tiga anak kucing yang baru lahir, semuanya sehat dan lincah. Momen ini terasa sangat istimewa, seolah Si Meo memberikan kado ulang tahunnya sendiri untuk perayaan kucing sedunia. Anak-anak kami, terutama si bungsu, langsung menyambutnya dengan gembira.

Kami telah membuat rencana untuk anak-anak kucing yang baru lahir ini. Sama seperti sebelumnya, kami telah menginformasikan kepada beberapa teman yang tertarik mengadopsi. 

Syukurlah, responsnya sangat positif. Sudah ada beberapa orang yang menyatakan niat untuk mengadopsi, memastikan bahwa anak-anak Si Meo akan mendapatkan rumah baru yang penuh cinta. Kami merasa lega dan bersyukur karena kebaikan itu terus berlanjut.

Warisan Kebaikan dan Ikatan Abadi

Beberapa waktu ke depan, di rumah kami, hanya tersisa dua kucing: Si Meo, sang induk, dan satu ekor anak dari setiap kelahirannya yang kami putuskan untuk pelihara. Keputusan ini kami ambil untuk menjaga ikatan keluarga kecil kami tetap utuh. 

Anak-anak kucing yang kami pertahankan menjadi teman setia Si Meo, dan juga teman bermain anak-anak kami. Mereka tumbuh bersama, menciptakan kenangan yang tak terlupakan.

Merawat Si Meo dan anak-anaknya telah mengajarkan kami banyak hal. Kami belajar tentang pentingnya berbagi, tidak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga dalam bentuk kasih sayang. 

Kami belajar bahwa setiap makhluk hidup berhak mendapatkan tempat yang layak dan cinta yang tulus. Kisah Si Meo telah menjadi pengingat bagi kami sekeluarga bahwa setiap hari adalah kesempatan untuk berbuat baik.

Di Hari Kucing Internasional ini, kami merayakannya dengan cara yang paling pribadi: melihat Si Meo dan anak-anaknya tumbuh bahagia dan sehat. Kami juga merayakan kebaikan yang telah menyebar, dari satu kucing liar yang menemukan rumah, hingga anak-anaknya yang kini akan menemukan keluarga baru. 

Kisah ini bukan hanya tentang seekor kucing, tetapi tentang bagaimana cinta dan kebaikan bisa menjadi warisan yang berharga.

Kesimpulan

Kisah Si Meo adalah narasi tentang transformasi, dari seekor kucing liar menjadi bagian tak terpisahkan dari keluarga. Lebih dari itu, kisah ini adalah tentang bagaimana satu tindakan kecil bisa melahirkan gelombang kebaikan yang lebih besar, dari satu rumah ke rumah lainnya. 

Kami berjanji, Insya Allah, untuk merawat Si Meo sampai akhir hayatnya, sebagai bentuk terima kasih atas kebahagiaan yang telah ia bawa ke dalam hidup kami.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun