Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bukan Hukuman, Melainkan Bimbingan: Memberikan Kesempatan Kedua bagi Para Pewaris Hujan

5 Agustus 2025   17:54 Diperbarui: 5 Agustus 2025   17:54 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dedi Mulyadi membangunkan pemulung yang tidur lama di trotoar di Kota Bandung demi untuk menahan lapar. | Dok. Dedi Mulyadi via Kompas.com

Kisah-Kisah Inspiratif dari Kesempatan Kedua

Banyak kisah inspiratif yang membuktikan bahwa kesempatan kedua bisa mengubah hidup seseorang. Ada mantan anak jalanan yang kini sukses menjadi pengusaha, ada mantan pengemis yang kini menjadi relawan, dan ada mantan tunawisma yang kini memiliki pekerjaan tetap dan keluarga yang bahagia. 

Kisah-kisah ini adalah bukti nyata bahwa Para Pewaris Hujan bukanlah beban, melainkan aset yang berharga jika diberi kesempatan. Mereka memiliki potensi yang luar biasa, hanya saja potensi itu terpendam karena keadaan yang tidak mendukung.

Salah satu kisah inspiratif datang dari seorang mantan anak jalanan sebut saja bernama Budi. Sejak kecil, Budi terbiasa hidup di jalanan. Ia tidak pernah sekolah dan harus mengamen untuk bertahan hidup. Namun, suatu hari ia bertemu dengan seorang relawan yang mengajaknya bergabung dalam sebuah program pelatihan. 

Di sana, Budi diajari cara memperbaiki sepeda motor. Ia sangat antusias dan belajar dengan giat. Setelah selesai pelatihan, ia mendapatkan modal kecil untuk membuka bengkel kecil-kecilan. 

Berkat kerja kerasnya, kini Budi memiliki bengkel yang cukup besar dan mempekerjakan beberapa orang. Kisah Budi membuktikan bahwa dengan bimbingan dan kesempatan, seseorang bisa mengubah nasibnya.

Kisah lain datang dari seorang mantan tunawisma bernama Siti. Siti hidup di jalanan setelah suaminya meninggal dan ia tidak memiliki tempat tinggal. Ia merasa putus asa dan tidak punya harapan. 

Namun, ia kemudian ditemukan oleh sebuah lembaga sosial yang membantunya mendapatkan tempat tinggal sementara dan pendampingan psikologis. 

Di sana, ia diajari cara menjahit. Siti memiliki bakat menjahit yang luar biasa. Ia pun mulai membuat kerajinan tangan dan menjualnya. Kini, Siti memiliki usaha menjahit yang sukses dan sering diundang untuk berbagi kisahnya. Siti adalah bukti bahwa usia bukanlah halangan untuk bangkit.

Pemerintah juga memiliki peran dalam menciptakan kisah-kisah sukses seperti ini. Salah satu program yang berhasil adalah program "Rumah Singgah" yang menyediakan tempat tinggal sementara dan pelatihan bagi para tunawisma. 

Dalam program ini, mereka tidak hanya mendapatkan tempat tinggal, tetapi juga bimbingan untuk mendapatkan pekerjaan. Hasilnya, banyak dari mereka yang berhasil mendapatkan pekerjaan dan kembali ke masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun