Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lampu Kemanusiaan Kampus, Menerangi Anak Negeri Lewat Khitanan Seribu Senyum

11 Juli 2025   19:06 Diperbarui: 11 Juli 2025   19:06 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rektor Unfari Bandung berfoto bersama civitas akademika dan anak-anak peserta khitanan massal. | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Di tengah tantangan ekonomi yang masih terasa, kehadiran lembaga pendidikan tinggi seringkali menjadi harapan. Bukan hanya sebagai pusat ilmu, tetapi juga sebagai pilar yang berdiri tegak menopang masyarakat. 

Universitas Al Ghifari (Unfari) Bandung menunjukkan peran ini dengan menggelar kegiatan Khitanan Massal yang mereka sebut dengan indah yakni Khitanan Seribu Senyum. 

Ini adalah sebuah kegiatan nyata yang membuktikan bahwa ilmu pengetahuan bisa diterjemahkan langsung menjadi aksi kemanusiaan, membawa kebahagiaan bagi mereka yang membutuhkan.

Pada Senin, 7 Juli 2025, di Desa Cibiru Wetan, Kabupaten Bandung, dipenuhi semangat gotong royong. Kantor Desa Cibiru Wetan menjadi saksi bisu kebaikan yang mengalir dari civitas akademika Universitas Al Ghifari.

Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan wujud nyata dari kepedulian yang mendalam. Mereka datang membawa harapan, membawa senyum, dan membawa makna.

Penyelenggara utama kegiatan mulia ini adalah Program Studi Farmasi Fakultas MIPA dan Himafar Universitas Al Ghifari Bandung. Mereka bahu-membahu, merencanakan setiap detail, memastikan semuanya berjalan lancar. 

Ini menunjukkan kolaborasi apik antara dosen dan mahasiswa, sebuah sinergi yang menghasilkan dampak positif bagi lingkungan sekitar. Semangat kerelawanan terpancar jelas dari setiap individu yang terlibat.

Tema yang diusung dalam Khitanan Massal ini sangat relevan dan aspiratif: "Sunat Sehat Generasi Kuat". Tema ini tidak hanya berfokus pada aspek kesehatan fisik, tetapi juga pada pembentukan generasi yang tangguh. 

Dengan khitan yang sehat, diharapkan anak-anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, siap menghadapi masa depan dengan kekuatan fisik dan mental yang prima. Ini adalah investasi jangka panjang untuk kualitas sumber daya manusia bangsa.

Lebih dari sekadar khitan, kegiatan ini juga memiliki maksud dan tujuan yang lebih luas. Selain aspek kesehatan, ada Kegiatan Edukasi yang diselenggarakan. Materi pertama yang disampaikan adalah "Penanganan Limbah Keluarga". 

Ini adalah edukasi penting tentang bagaimana setiap keluarga bisa berkontribusi menjaga lingkungan, dimulai dari hal sederhana di rumah. Literasi tentang pengelolaan sampah sangat krusial untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Materi edukasi kedua tidak kalah penting, yaitu "Peran Orang Tua terhadap Pencegahan Narkotika". Isu narkotika adalah ancaman serius bagi generasi muda. 

Oleh karena itu, membekali para orang tua dengan pengetahuan tentang peran mereka dalam pencegahan narkotika adalah langkah proaktif yang sangat bijak. Dengan pemahaman yang kuat, orang tua bisa menjadi benteng pertama bagi anak-anak mereka dari bahaya narkotika.

Rektor Universitas Al Ghifari, Prof. Dr. H. Didin Muhafidin, S.IP, M.Si, pada Jumat, (11/7/2025), menyampaikan pernyataan penting terkait kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa Khitanan Massal ini adalah bentuk Tridharma dari mahasiswa dan Dosen Farmasi Unfari. 

Tridharma Perguruan Tinggi, yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, benar-benar diaplikasikan melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini.

Prof. Didin juga menambahkan bahwa kegiatan ini sekaligus menjadi upaya agar Universitas Al Ghifari lebih dekat dengan masyarakat, khususnya masyarakat di daerah Cibiru Wetan. 

Kedekatan ini penting untuk membangun kepercayaan dan kolaborasi yang berkelanjutan antara kampus dan komunitas. Ketika kampus hadir di tengah masyarakat, ia tidak lagi menjadi menara gading yang jauh, melainkan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka.

Lebih lanjut, Rektor menjelaskan bahwa PKM ini juga menjadi bagian penting bagi para dosen untuk mengisi BKD (Beban Kerja Dosen). 

Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga merupakan bagian integral dari tanggung jawab profesional dosen. 

Ini adalah sinergi yang saling menguntungkan, di mana dosen memenuhi kewajiban akademik sambil memberikan kontribusi nyata.

Kegiatan Khitanan Seribu Senyum ini melibatkan 17 orang peserta khitan. Angka ini mungkin terlihat kecil, namun di balik setiap angka ada satu anak dengan satu harapan, dan satu keluarga dengan satu kelegaan. 

Setiap khitan adalah langkah kecil menuju kesehatan yang lebih baik dan masa depan yang lebih cerah bagi mereka yang mungkin kesulitan mendapatkan akses layanan ini.

Prof. Didin, dalam pesannya, menekankan pentingnya kegiatan semacam ini sebagai investasi sosial. 

Ia percaya bahwa dengan membantu anak-anak ini, universitas sedang menanam benih kebaikan yang suatu hari nanti akan tumbuh menjadi pohon manfaat bagi masyarakat luas. Pesan ini menggarisbawahi filosofi mendalam di balik setiap aksi pengabdian masyarakat.

Peserta khitan tidak hanya mendapatkan layanan khitan, tetapi juga beragam fasilitas yang menunjukkan perhatian detail dari penyelenggara. Mereka menerima paket Baju Koko yang rapi, memberikan kesan spesial bagi mereka. 

Kemudian ada paket Buku Tulis, yang menunjukkan perhatian terhadap pendidikan anak-anak tersebut. Ini adalah investasi kecil namun bermakna bagi masa depan mereka.

Selain itu, peserta juga mendapatkan Snack untuk mengisi perut setelah proses khitan. Ada juga Nasi Tumpeng yang melambangkan rasa syukur dan kebersamaan, sebuah tradisi yang mempererat tali silaturahmi. 

Untuk menambah keceriaan, panitia juga menyediakan Kue Tart, yang pasti menjadi kejutan manis bagi anak-anak. Sebuah Buket juga diberikan sebagai simbol penghargaan dan kebahagiaan.

Yang paling penting, tentu saja, adalah Biaya Khitan (sebelum, proses, dan sesudah) yang ditanggung sepenuhnya. 

Ini adalah bantuan krusial bagi keluarga dengan keterbatasan ekonomi, menghilangkan beban finansial yang seringkali menjadi penghalang. Seluruh proses medis ditangani oleh tenaga profesional, memastikan keamanan dan kenyamanan peserta.

Tidak hanya itu, anak-anak juga diajak bermain dengan permainan edukasi. Ini adalah cara cerdas untuk mengurangi ketegangan dan membuat pengalaman khitan menjadi lebih menyenangkan dan tidak menakutkan. 

Melalui permainan, pesan-pesan positif dan edukatif dapat disampaikan dengan cara yang ringan dan mudah diterima.

Civitas akademika Unfari berfoto dengan latar anak-anak peserta khitanan massal menunggang kesenian tradisional. | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi
Civitas akademika Unfari berfoto dengan latar anak-anak peserta khitanan massal menunggang kesenian tradisional. | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi
Untuk memeriahkan suasana, disajikan pula hiburan berupa Benjang. Benjang adalah kesenian tradisional yang sangat digemari masyarakat setempat, menambah semarak acara dan menarik perhatian banyak orang. 

Kehadiran hiburan ini membuat acara khitanan massal tidak hanya sekadar kegiatan medis, tetapi juga sebuah perayaan kebersamaan.

Masyarakat Desa Cibiru Wetan sangat antusias menyambut kegiatan ini. Terbukti, masyarakat tumpah ruah dalam kegiatan khitanan massal ini. Antusiasme tidak hanya datang dari orang tua peserta khitan, tetapi juga dari seluruh warga ikut serta. 

Suasana kekeluargaan dan kebersamaan begitu terasa, menciptakan energi positif di seluruh area kegiatan.

Antusiasme masyarakat semakin tinggi dengan adanya hiburan Benjang. Kesenian ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mendongkrak para UMKM Desa Cibiru Wetan. 

Banyak pedagang UMKM lokal yang turut meramaikan acara, menjual berbagai produk makanan dan minuman, sehingga kegiatan ini secara tidak langsung juga memberikan dampak ekonomi positif bagi warga desa. 

Ini adalah contoh nyata bagaimana kegiatan sosial dapat memiliki efek domino yang menguntungkan.

Kegiatan semulia ini tentu tidak lepas dari dukungan banyak pihak. Khitanan Seribu Senyum ini terselenggara atas sumbangsih dari para donatur, khususnya para dosen Universitas Al Ghifari. 

Kedermawanan para dosen menjadi tulang punggung keberhasilan acara ini, menunjukkan komitmen mereka tidak hanya dalam mendidik, tetapi juga dalam melayani masyarakat. 

Ini adalah bukti bahwa semangat memberi masih sangat kuat di lingkungan kampus, khususnya Universitas Al Ghifari

Secara keseluruhan, Khitanan Seribu Senyum yang digagas dan dilaksanakan oleh Universitas Al Ghifari Bandung melalui Program Studi Farmasi Fakultas MIPA dan Himafar adalah contoh cemerlang dari pengabdian kepada masyarakat. 

Ini adalah wujud nyata bagaimana Lampu Kemanusiaan Kampus tidak hanya menerangi ruang-ruang kuliah, tetapi juga menerangi anak negeri lewat Khitanan Seribu Senyum, membawa harapan dan kebahagiaan bagi mereka yang paling membutuhkan.

Kehadiran kampus di tengah masyarakat, dengan segala sumber daya dan semangat kepeduliannya, adalah sebuah anugerah. 

Kegiatan ini menunjukkan bahwa pendidikan tinggi memiliki peran vital tidak hanya dalam mencetak intelektual, tetapi juga dalam membentuk pribadi pribadi yang berempati dan berkontribusi nyata bagi kesejahteraan bersama. 

Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus berbagi dan menerangi sesama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun