Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Asoy Parut Singkong: Dari Kreasi Rumahan, Kekuatan Ekonomi Keluarga Bermula

17 Juni 2025   15:54 Diperbarui: 17 Juni 2025   15:57 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak dari usaha Asoy Parut Singkong ini sangat besar bagi kehidupan keluarga Suhada dan Eli. Penghasilan mereka menjadi lebih stabil dan meningkat drastis dibandingkan hanya bergantung pada hasil bertani. Uang dari penjualan Asoy Parut Singkong ini menjadi tulang punggung baru bagi keuangan keluarga.

Mereka memiliki tiga orang anak yang masih sekolah. Ada yang duduk di bangku SMP dan ada juga yang SMA. Dengan adanya penghasilan tambahan dari Asoy Parut Singkong, Suhada dan Eli tidak lagi terlalu khawatir soal biaya sekolah anak-anak. Pembelian buku, seragam, dan kebutuhan sekolah lainnya kini bisa terpenuhi dengan lebih mudah.

Selain biaya pendidikan, kebutuhan pokok dapur sehari-hari juga jadi lebih terjamin. Beras, lauk-pauk, minyak, dan bumbu dapur kini tidak lagi jadi pikiran utama. Dapur mereka kini lebih berisi, dan keluarga bisa makan dengan lebih baik setiap harinya. Perubahan kecil ini membawa dampak besar pada kualitas hidup mereka.

Dulu, saat hasil pertanian sedang menurun atau harga pasar tidak bagus, mereka harus sangat berhemat. Terkadang, mereka harus memutar otak mencari pinjaman untuk memenuhi kebutuhan dasar. Kini, berkat Asoy Parut Singkong, tekanan finansial itu sedikit berkurang. Ada harapan dan kepastian yang lebih besar dalam setiap hari yang mereka jalani.

Usaha Asoy Parut Singkong ini juga memberikan pelajaran berharga bagi anak-anak mereka. Anak-anak melihat bagaimana orang tua mereka bekerja keras, berinovasi, dan tidak mudah menyerah. Mereka belajar bahwa dengan kreativitas dan ketekunan, bahkan dari hal sederhana, bisa tercipta peluang ekonomi yang signifikan. Ini adalah pendidikan hidup yang tak ternilai harganya.

Suhada dan Eli sendiri tidak pernah menyangka bahwa parutan singkong yang mereka olah dengan cara baru ini bisa membawa perubahan positif yang begitu besar. Asoy Parut Singkong bukan hanya sekadar camilan enak, tetapi juga simbol harapan dan kemajuan bagi keluarga mereka. Ini membuktikan bahwa dari sebuah kreasi rumahan, kekuatan ekonomi keluarga bisa bermula dan terus berkembang.

Mereka punya harapan besar untuk masa depan. Jika memungkinkan, Suhada dan Eli ingin memperluas produksi Asoy Parut Singkong dan menjangkau pasar yang lebih luas lagi. Mungkin suatu hari nanti, Asoy Parut Singkong dari Desa Margaasih ini tidak hanya dikenal di Cicalengka, tetapi juga di seluruh Bandung, atau bahkan lebih jauh lagi.

Tentu saja, mereka tahu bahwa mengembangkan usaha tidak akan mudah. Dibutuhkan kerja keras ekstra, inovasi terus-menerus, dan mungkin juga dukungan modal. Tapi, dengan semangat yang mereka miliki dan dukungan satu sama lain, Suhada dan Eli optimis bisa mewujudkan impian itu. Asoy Parut Singkong adalah pijakan pertama mereka menuju kehidupan yang lebih sejahtera.

Kisah Suhada dan Eli ini mencerminkan banyak keluarga di pedesaan yang berjuang dengan keterbatasan. Mereka adalah contoh nyata bagaimana semangat pantang menyerah dan kemampuan memanfaatkan potensi lokal bisa menciptakan peluang. Asoy Parut Singkong adalah bukti nyata dari ketahanan, kreativitas, dan harapan di tengah keterbatasan.

Ini juga membuktikan bahwa produk yang berasal dari kampung, yang dibuat dengan tangan-tangan terampil, bisa bersaing di pasaran. Kualitas rasa yang gurih, bentuk yang unik, dan harga yang terjangkau adalah kunci keberhasilan Asoy Parut Singkong. Cemilan ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga membawa cerita inspiratif tentang perjuangan sebuah keluarga.

Jika usaha mereka terus berkembang, Suhada dan Eli bahkan bisa mempekerjakan tetangga sekitar untuk membantu produksi. Jika ini terjadi, dampak ekonomi dari usaha Asoy Parut Singkong akan semakin meluas, tidak hanya menguntungkan keluarga inti mereka, tetapi juga seluruh masyarakat Desa Margaasih. Ini akan menjadi lingkaran manfaat yang terus berputar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun