Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bantu Eksis Pedagang Lokal: Yuk Kita Beli Sayur Mayur ke Pasar Tradisional, Lebih Segar, Lebih Hidup

24 April 2025   10:53 Diperbarui: 24 April 2025   10:53 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu lapak pedagang sayur dan bumbu di Pasar Tradisional Gede Bage Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/4/2025). | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Belanja ke pasar tak mesti perempuan, saya adalah seorang laki-laki. Dan saya termasuk yang lebih senang belanja kebutuhan sehari-hari di pasar tradisional. Saya lebih sering ke sana dibandingkan ke tempat belanja yang modern.

Pagi hari ini, Kamis, tanggal 24 April tahun 2025, saya kembali melakukan kebiasaan itu. Saya pergi ke salah satu pasar tradisional di Kota Bandung. Nama pasarnya adalah Pasar Gede Bage.

Saya datang ke sana dengan satu tujuan penting. Saya mau membeli kebutuhan dapur. Khususnya, saya mencari sayur-sayuran segar dan juga berbagai macam bumbu dapur untuk masak di rumah.

Sampai di pasar, suasana pagi itu sudah mulai ramai. Terlihat banyak pembeli dan pedagang yang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Berbagai macam barang dagangan digelar.

Saya pun mulai berjalan masuk ke dalam area pasar. Langkah saya pelan-pelan menyusuri lorong-lorong di antara lapak pedagang. Mata saya melihat-lihat tumpukan sayur mayur yang hijau dan segar.

Ada banyak sekali jenis sayuran di sana. Ada sawi, mentimun, bayam, brokoli, cabai, tomat, kentang dan masih banyak lagi. Warna-warni bumbu dapur juga terlihat menarik di lapak lainnya.

Di salah satu lapak yang agak di tengah, saya melihat seorang ibu penjual sayur dan bumbu tampak masih menunggu pembeli. Wajahnya ramah. Saya memutuskan untuk mampir ke lapaknya.

Saya pun menyapa ibu itu. Ternyata namanya Bu Marsiah. Usianya sekitar 56 tahun. Dia sudah lama berjualan di Pasar Gede Bage ini. Lapaknya terlihat rapi meskipun sederhana.

Saya mulai memilih beberapa jenis sayuran yang saya butuhkan. Sambil memilih, saya berbicara dengan Bu Marsiah. Saya bilang, sayuran di pasar tradisional itu kelihatan lebih segar.

Marsiah tersenyum mendengar perkataan saya. Dia mengiyakan. Menurut Marsiah, memang begitu kondisi sayur mayur di pasar tradisional. Mereka punya keunggulan dalam hal kesegaran.

Marsiah menjelaskan alasannya. Dia bilang, sayur-sayuran yang dia jual itu datangnya langsung dari distributor atau petani. Dikirim ke pasar biasanya masih pagi sekali atau bahkan malam hari sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun