Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bantu Eksis Pedagang Lokal: Yuk Kita Beli Sayur Mayur ke Pasar Tradisional, Lebih Segar, Lebih Hidup

24 April 2025   10:53 Diperbarui: 24 April 2025   10:53 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu lapak pedagang sayur dan bumbu di Pasar Tradisional Gede Bage Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/4/2025). | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Karena perjalanannya tidak terlalu lama dari sumbernya, sayur itu cepat sampai di lapaknya. Jadi, kata Marsiah, tidak perlu lagi memakai bahan pengawet. Tidak juga perlu disimpan di tempat pendingin khusus.

Kondisi seperti itu membuat sayuran tetap dalam keadaan alami. Segarnya betul-betul segar alami. Ini berbeda dengan sayuran di tempat lain yang mungkin sudah melalui proses penyimpanan lebih lama.

Selain soal kesegaran, saya juga merasa ada hal lain yang membuat pasar tradisional itu berbeda. Suasananya terasa lebih hidup. Tidak kaku seperti di beberapa tempat belanja modern.

Di pasar modern, rasanya seperti dibatasi oleh ruang-ruang rak yang rapi. Interaksi antar orang terasa kurang. Kita ambil barang, bayar, lalu pulang.

Di pasar tradisional, suasana lebih terbuka. Ada banyak interaksi sosial yang terjadi. Pembeli dan pedagang seringkali mengobrol santai, bukan hanya soal harga barang.

Salah satu contoh interaksi yang khas adalah seni tawar menawar harga. Proses ini memungkinkan ada obrolan dua arah. Ada proses saling bertemu antara keinginan pembeli dan penjual. Itu membuat kegiatan belanja jadi lebih personal dan 'hidup'.

Namun, bagi saya pribadi, ada satu alasan lain yang paling penting dari semua itu. Ini adalah alasan utama kenapa saya senang belanja di pasar tradisional.

Saat saya membeli sayur mayur, bumbu, atau kebutuhan lain dari pedagang seperti Bu Marsiah, itu artinya saya sedang melakukan sesuatu yang lebih besar. Saya sedang membantu mereka.

Setiap rupiah yang saya belanjakan di sana, itu masuk langsung ke kantong pedagang lokal. Itu membantu roda ekonomi kecil mereka berputar. Itu membantu mereka untuk bisa terus membuka lapaknya esok hari. Itu membantu mereka untuk tetap eksis.

Jadi, mari kita semua lakukan hal yang sama. Datanglah ke pasar tradisional di kota atau daerah Anda. Yuk, kita beli sayur mayur dan kebutuhan lainnya di sana.

Selain kita bisa dapatkan barang yang lebih segar, kita juga ikut membantu eksistensi pedagang lokal kita. Dengan begitu, pasar tradisional itu sendiri akan tetap hidup dan ramai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun