Di tengah hijaunya desa, rumah kami menjadi surga kecil bagi beragam tanaman. Cabai yang pedas menggoda, bawang daun yang aromatik, selederi yang menyegarkan, jae yang menghangatkan tubuh, semuanya tumbuh subur di pekarangan.Â
Kali ini, semangat berkebun kami tertuju pada upaya menyemai kebaikan gizi bagi keluarga tercinta, menanam kacang buncis.
Ingatan akan manisnya panen kacang roay yang dulu merambat gagah masih terpatri. Namun, kali ini kami memilih jenis kacang-kacangan yang tak kalah istimewa, si renyah dan kaya manfaat, kacang buncis.Â
Sebidang tanah di belakang rumah, meski tak begitu luas, sekitar 2x5 meter, kami siapkan dengan penuh harap. Tiga puluh ajir (penyangga tanaman) kami tancapkan, menjadi penanda bagi bibit-bibit buncis yang kelak akan menjalar dan berbuah.
Menanam kacang buncis, bagi kami, bukan sekadar hobi, melainkan sebuah investasi kecil untuk kesehatan keluarga. Betapa mudahnya menanamnya, dan betapa besarnya manfaat yang akan kami tuai.Â
Kacang buncis, dengan teksturnya yang renyah dan rasanya yang lezat, begitu fleksibel untuk diolah menjadi beragam hidangan, mulai dari sup hangat hingga tumisan yang menggugah selera.
Mari kita telaah bersama langkah demi langkah menanam, merawat, dan memanen kacang buncis di rumah, serta bagaimana cara mengolahnya menjadi hidangan lezat dan kandungan gizi apa saja yang tersimpan di dalamnya.
Cara Menanam Kacang Buncis
1. Pemilihan Bibit
Pilih bibit kacang buncis berkualitas baik. Anda bisa membeli bibit unggul di toko pertanian atau menggunakan biji dari buah buncis yang sudah tua dan kering. Rendam bibit dalam air hangat selama beberapa jam sebelum ditanam untuk mempercepat perkecambahan.
2. Persiapan Lahan