Di sebuah desa terpencil di ujung timur Kabupaten Bandung, Jawa Barat, seorang bapak dengan keterbatasan ilmu formal berhasil menciptakan sesuatu yang luar biasa, roller coaster (srodotan) dari bahan sederhana. Ide ini muncul dari keprihatinannya terhadap anak-anak yang terlalu sering terpaku pada layar ponsel.Â
Ia ingin menciptakan alternatif hiburan yang menarik dan interaktif, yang dapat membuat anak-anak betah di rumah sambil melupakan gadget mereka. Dengan imajinasi dan kreativitasnya, ia berhasil mengubah ide sederhana menjadi kenyataan yang menyenangkan.
Kisah ini adalah contoh nyata bahwa kreativitas dan inovasi tidak selalu membutuhkan latar belakang pendidikan tinggi atau pengetahuan teknis yang mendalam. Bapak ini adalah sosok visioner yang mampu melihat potensi di sekitarnya dan mengubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat.Â
Di tengah banyaknya ahli pikir yang hanya mampu merumuskan teori, ia justru mampu menciptakan solusi nyata tanpa banyak bicara. Ini adalah bukti bahwa tindakan nyata seringkali lebih berharga daripada sekadar wacana.
Karyanya bukan hanya sekadar mainan, tetapi juga simbol harapan dan inspirasi bagi masyarakat desa. Ini menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk berkarya dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain.Â
Dengan semangat dan kreativitas, siapa pun dapat memberikan kontribusi positif bagi lingkungannya.
Keterbatasan Ilmu, Kekuatan Kreativitas
Dalam keterbatasan ilmu formal, kekuatan kreativitas seringkali muncul sebagai solusi tak terduga. Bapak di desa tersebut membuktikan bahwa imajinasi dan kemampuan untuk berpikir di luar kotak dapat menghasilkan karya yang luar biasa.Â
Dengan melihat potensi di sekitarnya dan berani mencoba, beliau berhasil menciptakan roller coaster sederhana yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi.
Semangat "do-it-yourself" (DIY) menjadi kunci keberhasilan beliau. Tanpa terpaku pada teori atau rumusan yang rumit, beliau langsung terjun ke lapangan dan mewujudkan idenya. Proses ini menunjukkan bahwa tindakan nyata seringkali lebih efektif daripada sekadar wacana.Â
Kreativitas yang dipadukan dengan kemauan untuk mencoba dan belajar dari kesalahan dapat menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat.