Hari ini, Ahad, 30 Maret 2025, suasana mudik di kampung halaman masih terasa hangat, sementara esok hari, Senin, 1 Syawal 1446 Hijriah, atau Hari Raya Idul Fitri, akan tiba. Persiapan hidangan khas Lebaran pun menjadi rutinitas yang tak terlewatkan, termasuk membuat ketupat.Â
Selepas dzuhur, sekitar pukul 1 siang, saya memutuskan untuk keluar rumah mencari dan membeli cangkang ketupat tambahan, setelah pembelian sebelumnya. Alhamdulillah, perjalanan saya membawa saya ke daerah Tanjunglaya atau saya sebut daerah Tanjung, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Di Tanjunglaya, banyak warga yang memanfaatkan momen menjelang Lebaran atau Idul Fitri untuk membuka usaha dadakan di rumah, yaitu membuat cangkang ketupat dari daun kelapa muda (janur). Salah satu warga yang saya temui, Abud (46 tahun), mengaku rutin setiap tahun menjadi penjual musiman cangkang ketupat.Â
Saya membeli 100 buah cangkang ketupat dari Abud, dengan harga Rp. 1.000 per buah. Sembari membeli, saya berkesempatan berbincang dengannya. Abud bercerita bahwa Alhamdulillah, hasil penjualan janur ketupatnya mampu menjaga stabilitas ekonomi keluarganya, yang terdiri dari istri dan tiga anak.Â
Janur ketupat yang dijualnya merupakan hasil produksi sendiri, dibantu oleh istrinya, dengan bahan baku daun kelapa muda atau janur. Abud mengungkapkan bahwa ia telah mulai berjualan sejak empat hari sebelum Lebaran, dan penjualan puncaknya terjadi pada hari Sabtu kemarin.Â
Ia memperkirakan, hingga hari ini, ia telah menjual ribuan cangkang ketupat. Selain penjualan langsung, Abud juga memanfaatkan platform online untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.
Kisah Abud ini adalah salah satu contoh nyata bagaimana tradisi Lebaran memberikan berkah ekonomi bagi masyarakat, terutama para perajin rumahan di daerah Tanjung. Di tengah kesibukan mempersiapkan hidangan Lebaran, keberadaan perajin seperti Abud sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan cangkang ketupat berkualitas.Â
Selain itu, kisah Abud juga menunjukkan bagaimana pemanfaatan teknologi, seperti penjualan online, dapat membantu meningkatkan pendapatan para pelaku usaha kecil.
Peluang Ekonomi Musiman
Peluang ekonomi musiman yang muncul menjelang Lebaran di Tanjung tidak hanya memberikan penghasilan tambahan bagi warga, tetapi juga menggerakkan roda perekonomian lokal. Permintaan akan janur ketupat meningkat secara signifikan, menciptakan lapangan kerja sementara bagi warga sekitar, baik dalam proses pembuatan maupun penjualan.Â
Hal ini berdampak positif pada daya beli masyarakat dan perputaran uang di wilayah tersebut. Selain itu, usaha rumahan seperti yang dijalankan Abud juga mendorong kemandirian ekonomi keluarga, di mana anggota keluarga turut serta dalam proses produksi dan penjualan.