Suasana haru bercampur bangga menyelimuti halaman kampus SMA Plus Al Ghifari. Sebanyak 71 siswa kelas XII angkatan ke-28, dengan seragam terbaik mereka, berkumpul untuk mengikuti acara pelepasan. Sebuah momen krusial yang menandai berakhirnya satu babak perjalanan pendidikan, sekaligus awal dari petualangan baru di gerbang kehidupan.Â
Pagi yang cerah, Rabu (28/5/2025) di Jalan Inspeksi Pengairan No. 23, Cisaranten Kulon, Arcamanik, Kota Bandung, menjadi saksi bisu langkah-langkah tegap para tunas bangsa ini. Selama tiga tahun, mereka telah ditempa bukan hanya dengan ilmu pengetahuan, tapi juga nilai-nilai luhur yang menjadi inti dari pendidikan di Al Ghifari.Â
Hari itu, mereka resmi dilepas untuk meneruskan estafet kebaikan, membawa nama harum almamater, dan menjadi pribadi yang bermanfaat bagi agama, masyarakat, dan negara.
Acara pelepasan dibuka dengan sambutan penuh inspirasi dari Kepala Sekolah SMA Plus Al Ghifari, Teni Pursina, S.E. Dengan suara yang tegas namun penuh kehangatan, Teni menyampaikan rasa bangga atas capaian seluruh siswa. Ia menekankan bahwa pelepasan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang yang penuh tantangan dan kesempatan.
Teni juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam mendidik dan membimbing para siswa. Mulai dari para guru yang tak kenal lelah, staf sekolah yang selalu mendukung, hingga orang tua yang senantiasa memberikan doa dan dukungan. Kerja sama apik ini, menurutnya, adalah kunci keberhasilan dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, namun juga matang secara emosional dan spiritual.
Selanjutnya, giliran Ketua Pengurus Yayasan Al Ghifari, Dr. H. Tom Maskun, M.Pd, yang memberikan sambutan. Tom Maskun memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para lulusan. Ia mengingatkan bahwa nama Al Ghifari yang melekat pada diri mereka adalah sebuah amanah. Amanah untuk selalu menjaga integritas, menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan, dan senantiasa berkontribusi positif di mana pun mereka berada.
Tom Maskun secara khusus menyoroti pentingnya menjaga empat pilar karakter yang telah diajarkan di Yayasan Al Ghifari, yang dikenal dengan filosofi Al Ghifari Masagi. Filosofi ini menjadi kompas moral bagi setiap insan Al Ghifari: Pengkuh Agamana, Luhung Elmuna, Jembar Budayana, dan Rancage Gawena. Empat pilar inilah yang akan menjadi tameng dan senjata bagi para lulusan dalam menghadapi kerasnya persaingan di dunia luar.
Puncak dari rangkaian sambutan tokoh penting adalah dari Ketua Pembina Yayasan Al Ghifari, Drs. H. Sali Iskandar, M.M. Ia menyambut hangat para hadirin dan memberikan motivasi yang mendalam bagi para lulusan. Dalam setiap kalimatnya, ia memancarkan kebijaksanaan dan pengalaman hidup. Ia menekankan bahwa pendidikan di Al Ghifari bukan hanya tentang meraih nilai tinggi, tetapi juga tentang membentuk pribadi yang utuh, yang mampu membawa manfaat bagi sekitarnya.
Inti dari pesan ketiga tokoh penting ini adalah satu benang merah yang sangat kuat: ucapan selamat, rasa terima kasih yang tulus, dan penekanan mendalam pada amanah yang kini diemban oleh para lulusan. Amanah untuk senantiasa menjaga pribadi yang unggul, pribadi yang memiliki karakter amaliah sosial dan spiritual yang kokoh, selaras dengan apa yang telah diajarkan dan ditanamkan dalam setiap sendi pendidikan di Al Ghifari.
Filosofi Al Ghifari Masagi, dengan empat pilar utamanya, menjadi landasan utama pembentukan karakter para lulusan. Pengkuh Agamana berarti kokoh dalam beragama, teguh dalam keyakinan, dan menjalankan syariat dengan istiqamah. Ini adalah fondasi spiritual yang akan membimbing setiap langkah mereka, memastikan bahwa setiap keputusan didasarkan pada nilai-nilai keimanan.
Kemudian, Luhung Elmuna yang berarti tinggi ilmunya, mengacu pada kecerdasan akademik dan kehausan akan pengetahuan. Lulusan Al Ghifari diharapkan tidak berhenti belajar, terus mengembangkan diri, dan menjadi pembelajar sejati sepanjang hayat. Ilmu adalah cahaya yang akan menerangi jalan mereka, membuka pintu-pintu kesempatan yang luas.