Mohon tunggu...
Jujun Junaedi YAG
Jujun Junaedi YAG Mohon Tunggu... Penulis - Kabar dari Bandung

Apabila engkau telah selesai dari sesuatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain (QS 94:7)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengling SD Plus Al Ghifari, Siswa Mengenal Sejarah Perjuangan Rakyat Jawa Barat

7 Februari 2024   05:30 Diperbarui: 7 Februari 2024   05:36 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengling SD Plus Al Ghifari, Siswa Mengenal Sejarah Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Foto: Dokpri)

Seratus lebih siswa-siswi kelas 4 SD Plus Al Ghifari Kota Bandung beserta guru melakukan kunjungan studi atau diberi nama pengenalan lingkungan ke Museum Mandala Wangsit Siliwangi, Selasa (6/2/2024).

Neni Nuraeni, S.Pd, Guru Kelas 4C mengatakan tujuan pengenalan lingkungan adalah untuk mengenalkan lingkungan sekitar dari berbagai aspek baik budaya, sejarah, ilmu pengetahuan, dan lain-lain.

Pengenalan lingkungan, jelas Neni adalah program sekolah dalam rangka mengimplementasikan materi yang telah diajarkan.

"Alhamdulillah, hari ini bersama-sama berkunjung ke Museum Mandala Wangsit Siliwangi, dalam rangka mengenalkan sejarah perjuangan rakyat Jawa Barat, terutama perjuangan tentara Siliwangi," katanya.

Pengling SD Plus Al Ghifari, Siswa Mengenal Sejarah Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Foto: Dokpri)
Pengling SD Plus Al Ghifari, Siswa Mengenal Sejarah Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Foto: Dokpri)

Selasa, 6 Februari 2024 sekitar jam 09.15, rombongan SD Plus Al Ghifari terdiri 104 siswa dan 8 guru tiba di Musium Mandala Wangsit Siliwangi, Jalan Lembong No. 38 Kota Bandung.

Rombongan diterima Oih Solihudin (54), pemandu dari Museum Mandala Wangsit Siliwangi. Siswa-siswi dikumpulkan dan dipersilahkan duduk di sebuah ruangan/bangunan yang konon sebut Oih adalah bangunan asli dulu dihuni orang Belanda.

Di ruangan tersebut nampak ada beberapa lukisan dan foto yang menggambarkan tentara Siliwangi. Oih sang pemandu membuka acara dengan memperkenalkan dirinya. Ia mengaku sudah menjadi pemandu di museum itu sejak tahun 1994 (30 tahun).

Di depan anak-anak, Oih Solihudin menceritakan bagaimana perjuangan tentara Siliwangi, menghadapi penjajah Belanda hingga Jepang. Termasuk menceritakan gugurnya Letkol Lembong dan 79 orang prajurit Siliwangi dibantai tentara Angkatan Perang Ratu Adil (APRA).

Pengling SD Plus Al Ghifari, Siswa Mengenal Sejarah Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Foto: Dokpri)
Pengling SD Plus Al Ghifari, Siswa Mengenal Sejarah Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Foto: Dokpri)

Sebelumnya, Oih menyebutkan bahwa Museum Mandala Wangsit Siliwangi didirikan pada 23 Mei 1956 yang diresmikan oleh Kolonel Ibrahim Adji. Pada tahun 1980 Museum itu dipugar.

Di ruangan itu, anak-anak diputarkan film dokumenter perjuangan tentara Siliwangi dalam format kartun. Di film itu, juga diceritakan bagaimana Kota Bandung waktu dulu dibumi hanguskan atau terkenal dengan sebutan Bandung Lautan Api.

Oih, sang pemandu mengajak anak-anak mulai masuk ke tempat utama Museum Mandala Wangsit.

Pengling SD Plus Al Ghifari, Siswa Mengenal Sejarah Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Foto: Dokpri)
Pengling SD Plus Al Ghifari, Siswa Mengenal Sejarah Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Foto: Dokpri)

Tiba di Ruang 1, dijelaskan bagaimana pergerakan nasional Indonesia. Di ruangan ini tersimpan senjata rakayat Jawa Barat, seperti badik, kujang, mata tumbak dan keris.  Di ruang ini pula tersimpan baju dari pahlawan asal Garut yakni H Hasan Arif (1918). Baju pahwalan Banten Ki Agung Caringin dan baju pahlawan asal Tasikmalaya, Haji Zainal Mustofa.

Masuk ke ruang dua, di sana tampak sejumlah lukisan perjuangan rakyat dan tentara Siliwangi, termasuk lukisan Pahlawan Haji Zainal Mustofa dari Tasikmalaya saat melawan penjajah Belanda. Di ruang yang sama tersimpan senjata tajam rakyat Jabar dari Karawang dan Purwakarta, namanya golok atau bedok. Pahlawan dari Sukabumi, tepatnya dari Bojong Kokosan juga tergambar di ruang itu.

Pengling SD Plus Al Ghifari, Siswa Mengenal Sejarah Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Foto: Dokpri)
Pengling SD Plus Al Ghifari, Siswa Mengenal Sejarah Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Foto: Dokpri)

Lalu, Oih mengajak anak-anak ke ruang 3 dan 4. Di sana tersimpan senjata bekas perang pada jaman Belanda dan Jepang, termasuk senjata yang dipakai tentara Siliwangi saat mengusir Belanda, Jepang dan DI/TII pimpinan Sekarmaji Kartosuwiryo.

Rombongan pun diajak Oih ke lantai 2, yang merupakan masih bagian dari Museum Mandala Wangsit. Di lantai 2 ruang akhir anak-anak dikenalkan para Gubernur dari masa ke masa yakni Gubernur pertama hingga Gubernur Jawa Barat saat ini. Ternyata para Gubernur Jawa Barat saat itu kebanyakan dari militer alias pernah menjabat Panglima (Pangdam) 3 Siliwangi.

Di dinding sebelah kanan lantai 2 terlihat foto-foto para Gubernur Jawa Barat dalam figura. Ternyata Gubernur Jawa Barat pertama adalah orang batak, Sumatera Utara yakni Kolonel AH Nasution, yang kelak menjadi Jenderal Besar alias jenderal bintang lima.

Di museum itu, tersimpan alur sejarah detik-detik proklamasi kemerdekan. Di sana tersimpan meja kursi dan seperangkat alat minum yang dipergunakan Bung Karno (Soekarno) dan Bung Hatta, saat perencananan perumusan teks Pancasila.

Pengling SD Plus Al Ghifari, Siswa Mengenal Sejarah Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Foto: Dokpri)
Pengling SD Plus Al Ghifari, Siswa Mengenal Sejarah Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Foto: Dokpri)

Bendera pusaka merah putih saat pengibaran bendera 17 Agustus 1945 juga masih tersimpan baik. Dilengkapi dokumen sejarah sang pengibar bendera, Dadang Suprayigi.

Tidak ketinggalan lukisan dan gambaran Palagan Bandung tahun 1945-1946. Lukisan dari dataran tinggi bale endah pembakaran Bandung lautan api pada tanggal 24 Maaret 1946. Selain itu, di Museum itu terlihat alat perhubungan yang pernah di pergunakan oleh para pejuang/unsur bersenjata.

Pengling SD Plus Al Ghifari, Siswa Mengenal Sejarah Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Foto: Dokpri)
Pengling SD Plus Al Ghifari, Siswa Mengenal Sejarah Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Foto: Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun