Menurut GeeksforGeeks, setiap blok juga menggunakan pohon Merkle untuk efisiensi, yang mengkodekan transaksi ke dalam struktur hierarkis untuk verifikasi cepat.
Proses Kerja Blockchain
Proses kerja blockchain dapat diuraikan dalam beberapa langkah, seperti dijelaskan oleh Investopedia dan GeeksforGeeks:
A. Inisiasi Transaksi: Pengguna membuat transaksi, seperti mengirim 20 BTC dari Jack ke Phil (contoh dari GeeksforGeeks). Transaksi ini dienkripsi menggunakan kunci publik dan privat.
B. Verifikasi Transaksi: Transaksi dikirim ke node di jaringan, yang memverifikasi validitas, seperti memastikan Jack memiliki saldo yang cukup dan keduanya terdaftar di jaringan.
C. Pembentukan Blok: Transaksi yang divalidasi dikelompokkan ke dalam mempool, dan beberapa mempool membentuk blok. Dalam Bitcoin, blok memiliki kapasitas maksimal 4MB.
D. Mining atau Validasi:
- Â Dalam sistem PoW (seperti Bitcoin), miner bersaing untuk menyelesaikan masalah matematika kompleks, mencari hash yang valid dengan mengubah nonce (angka yang digunakan sekali).Â
- Proses ini memakan daya komputasi besar, dengan jaringan Bitcoin mencapai ~640 exahashes/second pada September 2024 (YCharts).
Dalam sistem PoS (seperti Ethereum pasca-Merge), validator dipilih berdasarkan jumlah koin yang di-stake, dengan lebih dari 33.8 juta ETH di-stake oleh lebih dari 1 juta validator pada September 2024 (DataWallet).
E. Konsensus Jaringan: Setelah blok divalidasi, ia ditambahkan ke rantai, dan semua node memperbarui salinan blockchain mereka. Dalam PoW, rantai dengan proof-of-work kumulatif terbanyak dianggap valid.
F. Finalitas Transaksi: Transaksi dianggap final setelah sejumlah blok tertentu ditambahkan setelahnya, misalnya 6 blok untuk Bitcoin (mengambil ~1 jam, dengan waktu blok rata-rata 10 menit).
Jenis-Jenis Blockchain