Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Erick Thohir Mengaku Banyak yang Ingin "Menjegalnya" di BUMN, Kok Gitu Sih?

12 Juli 2020   13:07 Diperbarui: 12 Juli 2020   13:06 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kompas.com/Akhdi Martin Pratama

Isu-isu reshuffle yang dinyatakan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu menunjuk pada beberapa menteri.

Selain Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, ada juga Menkumham Yasonna Laoly dan paling hangat juga Menteri BUMN Erick Thohir.

Erick Thohir tak terlepas dari sorotan publik. Erick mengaku ada beberapa pihak yang berusaha menjatuhkan sepak terjangnya di BUMN.

"Silakan saja buktikan kalau saya yang menggerakkan. Ada bansos (bantuan sosial) yang ada foto saya, silakan buktikan," ungkap Erick Thohir.

Atas pernyataan itu, siapakah yang ingin "menjegal" Erick Thohir sebagai Menteri BUMN?. Sangat keterlaluan memang ketika ada tuduhan-tuduhan seperti itu.

Padahal, belum tentu Erick Thohir yang melakukan hal tersebut. Harus ada bukti-bukti yang cukup sebenarnya untuk menguatkan tuduhan-tuduhan tersebut.

Seorang Erick Thohir pun yang kita lihat kerjanya bagus. Mereformasi BUMN dengan mengganti para direksi dan komisaris yang dinilai kurang baik dalam bekerja.

Apa yang dilakukan Erick Thohir itu layaknya sangatlah bagus karena mereformasi BUMN memang harus dimulai dari pimpinan BUMN itu dan merembet nantinya ke reformasi anggota atau pegawai BUMN.

Seorang pimpinan BUMN harus bisa lebih aktif bekerja, lebih bijak dan lebih aktif mengawasi kinerja para anggota, staf atau pegawainya demi pekerjaan yang lebih aktif dan menguntungkan BUMN itu sendiri.

Sosok Erick Thohir sudah memikirkan sebenarnya langkah-langkah agar BUMN lebih menumbuhkan dan mengembangkan perekonomian dari sektor BUMN yang ada. Jadi, tidak beralasan sebenarnya ingin mereshuffle beliau.

Apalagi dengan cara-cara yang tidak baik dan cenderung merusak citranya. Bisa-bisanya oknum yang diduga beliau mengaitkan bansos dengan dirinya tanpa ada pembuktian yang jelas dan kuat serta bisa dipertanggungjawabkan.

Kalau begini cara-cara oknum tertentu untuk menggeser seorang menteri tentu itu tindakan negatif dan tidak diperkenankan membudaya di negeri kita.

Bicara soal reshuffle seharusnya melihat sebuah kinerja. Kalau kinerjanya baik maka layak dipertahankan. Bila kurang maksimal maka dimaksimalkan segera.

Cara mereshuffle tidak boleh dengan tindakan yang buruk dan merusak citra diri seseorang. Semoga saja oknum yang dimaksud oleh Erick Thohir bisa terungkap.

Jangan begitu deh. Pakailah cara-cara yang lebih elegan sebenarnya. Kok dengan memakai cara yang menjerumuskan dan "menjegal" seorang Erick Thohir.

Alangkah baiknya, kita semua yang telah mendengar pernyataan Presiden Jokowi yang ingin mereshuffle dan membubarkan lembaga dalam rapat kabinet tanggal 18 Juni lalu tidak menelan bulat-bulat pernyataan itu.

Tidak mendesak agar reshuffle segera dilakukan. Tunggu saja tanggal mainnya kalau memang reshuffle mau dilakukan. Kalau tidak, ya terima saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun