Sebab itu, sangat disayangkan bila masyarakat masih dihantui hoaks. Masih banyak masyarakat hanya mengharapkan kesenangan semata.
Menciptakan kegaduhan di masyarakat karena unggahan tersebut. Hoaks juga dapat menciptakan pertengkaran publik karena ada upaya saling serang dan memfitnah.
Kesadaran diri
Bagi penulis, masyarakat perlu sadar bahwa hoaks bukan untuk main-mainan. Tidak boleh disebarkan ke media sosial. Dan, harus dilawan.
Butuh kesadaran publik yang kuat untuk tidak berniat membuat dan menyebarkan hoaks untuk membuat orang lain berkelahi, malu, emosi dan saling dendam.
Masyarakat sudah berkali-kali diberi sosialisasi untuk tidak percaya pada unggahan di medsos, tetapi sepertinya belum efektif.
Begitu juga kita diminta untuk menguatkan literasi tapi sepertinya belum mujarab melawan hoaks.
Penulis melihat bahwa kesadaran hukum masih lemah. Masyarakat menyukai kita saling serang antar masyarakat dan pemerintah.
Oleh karena itu, harusnya masyarakat berani melawan hoaks. Tidak mengikuti hal-hal buruk yang beredar di media sosial dan mengedepankan berita online terkini dan terpercaya.
Kasihan sekali Kaesang tercoreng nama baiknya karena adanya foto yang mencoreng dirinya, padahal dia tidak melakukan itu.
Jangan-jangan foto itu sudah disebarluaskan ke media sosial seperti Twitter maupun Instagram.
Sebab itu, hukum harus tegak menangkap pelaku dan masyarakat sadar bahwa itu tindakan yang salah.