Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menyebut Jokowi Rezim Neo-Orde Baru adalah Prasangka Buruk

10 Juni 2019   14:16 Diperbarui: 10 Juni 2019   14:22 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim hukum Prabowo-Sandi menggugat hasil Pilpres ke MK (rengga/detikcom)

Akhir-akhir ini kita seringkali disuguhkan dengan pernyataan dan spekulasi politik yang sulit dipercayai kebenarannya. Pernyataan dan spekulasi itu hanya menurut pemahaman atau opini masing-masing politisi saja.

Kemungkinan karena tidak lagi akur dengan teman koalisi maupun tidak menerima kekalahan. Kalau hanya mengacu pada opini dan pemahaman diri sendiri saja, tentu tidak semua orang mau menerimanya. Harusnya kalau mau ber-opini dan mengungkapkan sesuatu hal dengan data dan fakta yang ada agar orang lain pun mau mempercayainya. Ini malah menggunakan diksi berdasarkan opini dan pemahaman diri sendiri semata.

Hal itu terkait pernyataan  Tim hukum Prabowo Subianto yang dikomandoi Bambang Widjajanto (BW) menyebut Jokowi membangun rezim Neo-Orde Baru. BW dkk mengutip pernyataan Guru Besar Melbourne University Law School, Prof Tim Lindsey. Landasan pernyataan itu dengan melihat cara memerintah Jokowi, dimana korupsi yang masih masif dan pemerintahan yang represif kepada masyarakat sipil sebagai ciri kepadanya (detik.com, 10/6).

Pernyataan itu mengandung perspektif individu semata. Kalau kita mengacu pada itu, maka apakah semua masyarakat Indonesia menerima pernyataan itu. Apakah semua masyarakat Indonesia mengatakan bahwa rezim Jokowi Neo-Orde Baru?

Saya meyakini hanya tim Prabowo-Sandi dan pendukungnya saja mengatakan itu. Lalu, bagaimana dengan masyarakat lainnya yang masuk pendukung dan tim TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, apakah mereka sependapat dengan itu?

Kalau kita lakukan voting misalnya, apakah rezim Jokowi sebagai Neo-Orde Baru? Siapakah yang akan menang? Kalau mengacu pada hasil penghitungan suara pilpres, sudah jelas lebih banyak mendukung Jokowi bukan? Jadi, kesimpulannya, apakah semua masyarakat Indonesia sepaham dengan ucapan tim hukum Prabowo-Sandi bahwa rezim Jokowi Neo-Orde Baru?

Bagi saya, itu sangat tendensius dan tak bisa dipercayai karena hanya berkaca pada pengamatan dan opini masing-masing pihak saja. Tidak bisa dipertangunggjawabkan. Hanya mereka yang melihat begitu, tetapi orang lain tidak begitu.

Ini adalah kesalahan sebenarnya, membuat opini dengan memainkan spekulasi dan kehendak sendiri. Kalau begini akan terjadi perdebatan sengit dan serangan dari kubu petahana juga. Hingga akhirnya kita ribut terus.

Prasangka buruk

Bagi saya ini adalah prasangka buruk itu. Membuat narasi yang sebenarnya berdasarkan pendapat sendiri, bukan mengacu pada rakyat Indonesia yang beratus juta orang. Coba divoting saja, apakah rakyat sepaham dengan pendapat Neo-Orde Baru pada rezim Jokowi? Itu saja dicari tahu jawabannya baru bisa menyimpulkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun