"Menulis adalah sebuah seni dan bukan ilmu pasti."
Ada banyak cara untuk menyusun sebuah artikel. Jika kurang mahir menyusun artikel dalam bentuk narasi (mengarang indah) atau tersusun sebagai puisi, maka boleh dicoba dengan artikel bentuk 'listicle'. Apa ini yach?
Istilah 'listicle' merupakan gabungan dari kata 'list' dan 'article'. Arti gampangnya adalah sebuah artikel yang ditulis dalam susunan atau bentuk daftar poin-poin yang ringkas. Bentuk ini awalnya banyak dijumpai di aneka majalah, tapi sekarang juga ditemui di media online.
Artikel jenis ini lebih mudah dan enak untuk dibaca karena bentuknya yang simpel. Tidak bertele-tele seperti bentuk narasi. Namun ini untuk konsumsi pembaca tertentu, yang ingin tahu namun tak perlu terlalu dalam.
Kalau Kompasianer rela ngeklik untuk melihat artikel-artikel saya, beberapa di antaranya saya buat masih semi 'listicle'. Mengapa saya sebut semi 'listicle'? Karena saya masih mengikuti trend narasi dengan memberikan ulasan yang mungkin membosankan. Kepanjangan kalee ... ?
Selain itu, artikel bentuk 'listicle' ini perlu menampilkan banyak ilustrasi, baik berupa gambar, foto, animasi, meme, grafik dan sebagainya.
Hal ini berguna untuk 3 alasan, yaitu:
- Mempermudah pembaca untuk bisa membayangkan secara riil tulisan yang tersaji.
- Menghibur pembaca yang malas membaca artikel yang panjang.
- Meminimalkan lelahnya mata pembaca yang terus melihat huruf demi huruf.
Menulis dengan cara 'listicle' ini bisa langsung ke poin-poinnya (to the point). Kalau mau diulas dengan satu atau dua kalimat sudah menarik. Ini merupakan berita yang menggembirakan bagi yang memiliki ide, namun begitu sulit untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan.
Ada 7-M hal yang perlu diperhatikan sebelum menulis artikel jenis 'listicle' ini, yaitu:
1. Menentukan topik yang mau ditulis. Carikan judul yang menggelitik. Sesuaikan dengan siapa saja yang akan menjadi sasarannya? Bisa diukur dari usia atau jenis kelamin.
2. Menyusun daftar tulisan yang menjadi bagiannya (seperti bentuk dari beberapa sub-judul atau list points). Apa saja yang menjadi bagian-bagian (poin-poin) dari topik itu? Bisa menggunakan prinsip 5W+1H, saat menyusun bagian dari artikel 'listicle' ini, demi untuk memastikan bahwa artikel ini memiliki penjelasan yang cukup.
3. Mengurutkan susunan daftar poin-poin yang mau ditulis, supaya sistimatis dan enak dibaca. Setelah mendapatkan banyak hal yang mau ditulis, mulai disortir mana yang terdahulu dan yang terkemudian.
4. Merancang jumlah susunan dalam angka yang ganjil (3, 5, 7, 9 dan 11). Ini semacam angka psikologis dan akan lebih menarik mata untuk orang yang sedang membacanya. Kalau dibuat dengan jumlah angka yang genap, kesannya digenap-genapkan. He he he ... . Usahakan jangan terlalu panjang, nanti membosankan lagi.
5. Menyiapkan dengan sabar gambar-gambarnya. Tentu sesuaikan dengan ulasan dari artikel yang akan diberi ilustrasi ini. Untuk fotografer hal ini akan menarik sekali. Bisa juga mencari ilustrasinya melalui internet.
6. Membuat pengantar tulisan berupa infomasi yang menarik di bawah judul dan penutup sebagai kesimpulan yang ringkas tanpa perlu diberi ilustrasi lagi.
7. Memilih jenis huruf dan juga bisa memberikan warna-warni yang menyejukan mata tentunya. Ini bisa lebih leluasa dilakukan di situs pribadi.
Artikel ini juga semi 'listicle'. Kalau dibuat 'listicle', maka ulasan di bawah judul sebelum masuk ketujuh hal tentang artikel jenis 'listicle', tak perlu terlalu panjang. Ringkas saja sebagai pengantar, lalu masuk ke bagian isi.
Kemudian dengan adanya 7 ulasan di atas itu, maka perlu diberi ilustrasi untuk setiap bagiannya masing-masing dengan aneka gambar yang menarik. Akhirnya akan bisa muncul 7 gambar yang sesuai dengan isi dari artikel tersebut.
Selamat mencoba Kompasianer.
Salam literasi.-
Baca Juga:Â Menulis dengan Cara Sederhana, Sulitkah?
