Mohon tunggu...
Asaf Yo
Asaf Yo Mohon Tunggu... Guru - mencoba menjadi cahaya

berbagi dan mencari pengetahuan. youtube: asaf yo dan instagram: asafgurusosial

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Melakukan Hobi yang Menghasilkan Cuan, Mengapa Tidak?

14 Agustus 2021   23:15 Diperbarui: 14 Agustus 2021   23:52 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kira kira berapa ya subscriberku? Itulah yang selalu saya pikirkan Ketika mulai memutuskan terjun di dunia peryoutubean. Hal yang dulunya memang tidak pernah terpikirkan. Pernah sih dulu dulu saya upoad video tugas anak-anak hanya dengan tujuan untuk dokumentasi saja tanpa berpikir masalah cuan.

Mindset saya mulai berubah setelah berinteraksi dengan banyak orang yang mulai menekuni dunia peryoutube-an. Memang sih saya membuat video yang tidak wow seperti yang lain hehehehe, tapi setidaknya saya selalu mengikuti berapa jumlah pengunjung di chanel saya, apakah subscriber saya bertambah atau berkurang. Apakah ada yang koment atau tidak. Apakah ada yang like atau tidak. Semua orientasi bermuara pada cuan, bukan lagi pada sekadar untuk mendokumentasikan semua tugas siswa atau untuk mendokumentasikan semua ilmu yang saya miliki.

Apakah cara berpikir ini salah? Kalau bagi saya  pribadi , ini tidak salah. Bisa dibilang hal ini sekali dayung dua pulau terlampaui. Dengan mendokumentasikan semua ilmu yang saya miliki, saya bisa berbagi ilmu dengan orang-orang lain. Toh saya juga banyak mendapatkan ilmu dengan menonton berbagai video yang saya tonton di Youtube. Bukankah suatu hobi kalau bisa untuk kesenangan dan bisa mendapatkan uang maka nikmatnya menjadi dobel?

Dengan mulai berorientasi pada cuan, saya mulai berpikir bagaimana cara untuk meningkatkan subscriber. Saya terus berpikir bagaimana bisa meningkatkan kualitas video saya. Bagaiman cara membuat video yang menarik. Bagaimana mampu menyajikan suatu materi dengan bahasa yang ringan simpel dan mudah dipahami dengan durasi yang tidak terlalu lama. Kapan harus upload video . mulai dari hari sampai jam benar-benar harus dipikirkan dengan matang (itu yang pernah saya tonton sih, trik-triknya, tapi semua sudah lupa sih hehehe). membuat video dan menulis sekarang bagian dari hobi dan gaya hidup saya di zaman modern ini.

Sekarang, setiap kali membuat video untuk saya unggah di Youtube, ada 3 tujuan utama yang ingin saya gapai. Satu, saya ingin berbagi ilmu dengan orang-orang lain. Walaupun ilmu saya masih terbatas pada ilmu yang berkaitan dengan bidang saya, yaitu ilmu sosial. semakin banyak saya berbagi semakin banyak ilmu baru yang saya dapat. Kedua, saya ingin menyimpan semua materi pelajaran saya dalam bentuk video. Saya yakin kelak hal ini akan bermanfaat bagi saya Ketika saya semakin menua dan daya ingat semakin menurun. Ketiga, saya ingin mendapatkan cuan juga dari youtube. Sebagai orang yang masih hidup di dunia, kalau saya bisa mendapatkan tiga hal sekaligus, kenapa tidak?

Nah, itu kalau di dunia peryoutubean. Bagaimana dengan dunia tulis menulis? Polanya juga sama. Awal-awal saya menulis di blog maupun di kompasiana hanya untuk menyalurkan hobi saya. Kalau ada waktu longgar saya akan menulis. Apalagi waktu saya masih kuliah, saya masih ingat saya pernah buat cerpen lebih dari 30, entah dimana semua cerpen itu karena saya simpan di blog yang sudah tidak ada lagi sekarang. Kemudian saya rajin membuat di tulisan blog dengan harapan juga untuk dokumentasi dan juga untuk jangka panjang bisa mendapatkan google adsense (walau hal ini selalu gagal karena menurut google tulisan saya kurang spesifik atau apalah itu).

Di Kompasiana juga sama. Dulu-dulu saya menulis di kompasiana sejak tahun 2009 hanya untuk menyalurkan hobi, dan juga untuk melatih kemampuan menulis. Kepuasan terbesar hanya saat pengunjung banyak dan banyak yang komen juga, wakakakakaka. Cara berpikir ini mulai berubah di tahun 2021 sejak saya melihat kompasiana menerapkan cara yang disebut K-reward bagi siapapun yang mampu mencapai target yang sudah ditentukan. Salah satu syaratnya adalah harus sudah tervalidasi akunnya.

Saya langsung mengejar kompasiana, entah lewat japri atau email, saya lupa, yang jelas waktu itu saya bertanya mengapa saya dari dulu tidak pernah bisa divalidasi padahal data yang isi itu benar (menurut saya). Tidak ada respon dari kompasiana dalam menjawab, Cuma tiba-tiba akun saya sudah tervalidasi.

Ok, kemudian saya mencoba untuk menulis dengan cara berpikir baru, yaitu menyalurkan hobi dan siapa tahu bisa mendapatkan cuan disana. Mungkin itu sekitar bulan Maret 2021. Tapi sayangnya dari bulan Maret sampai Juni, saya tidak mampu menembus angka 1000. Saya mulai malas untuk menulis. Saya menganggap membuat tulisan dengan status pilihan dan harus dikunjungi 3000 viewer spertinya sangat sukar. Menyempatkan waktu untuk menulis di sela-sela pekerjaan butuh usaha yang sangat keras. Apalagi seringnya tulisan saya idak masuk kategori pilihan. Hanya sebuah tulisan biasa. Akhirnya, yah hanya mencoba menulis dan menulis saja.

Semangat rajin menulis muai Kembali muncul di bulan Juli 2021 saat tulisan saya banyak yang masuk kategori artikel utama sehingga penonton dengan cepat langsung nembus angka dua ribuan pengunjung. Tapi saya tidak bisa bersenang-senang dulu, karena itu jumlah pengunjung secara kasar, bukan menurut google analitic (GA) alias Unique pageviews (UPV). Tapi setidaknya rasa percaya diri saya mulai Kembali muncul setelah berbulan-bulan sebelumnya selalu mengalami kegagalan mencapai target yang sudah ditentukan. Dengan segera saya memaksa diri saya untuk membuat tulisan lebih banyak, dengan harapan kalaupun hanya jadi tulisan biasa, siapa tahu ada yang lolos menjadi kategori pilihan.

Dan akhirnya sekitar 5 hari sebelum akhir bulan Juli (tanggal 25) saya sudah menghentikan semua tulisan saya , karena saya melihat ada kemungkinan saya mendapat K-rewards dengan jumlah pengunjung diatas tigaribuan. Saya berpikir tidak mungkin dari angka 3000an itu  kemudian versi GA ternyata hanya 1600, masa sih turunnya bisa sampai 50% lebih. Saya tidak tahu apakah artikel utama itu masuk kategori pilihan atau tidak, karena yang membuat jumlah pengunjung banyak itu adalah artikel yang masuk status kategori artikel utama, bukan kategori pilihan yang biasa.

 Saya jadi rajin tombol cek K-rewards di kolom saya, karena kata teman saya, kalau kita mendapat K-reward itu pasti aka nada informasi di bagian K-rewards, walau nama kita tidak muncul di artikel yang dipublish oleh admin kompasiana saking banyaknya nama yang mendapat K-rewards. Saya berpikir, kalau hobi bisa menghasilkan uang, kenapa tidak ditekuni. Toh kalaupun tidak dapat ya sudah setidaknya sudah mencoba dan bisa terus meningkatkan diri. Hanya saja saya tidak tahu apakah saya mendapat atau tidak. saya sudah menghubungi admin kompasiana melalui email, japri via WA, atau japri dalam percakapan di kompasiana. Semua tidak ada jawaban. Eh, ada sih jawaban di akun kompasiana tapi yang menjawab adalah robot, hehehe.

Secara pribadi saya sih tidak masalah kalau akhirnya di Bulan Agustus ini saya tidak mendapatkan K-rewards seperti yang saya harapkan. Saya tetap akan menyalurkan hobi saya menulis walau tidak akan ngoyo. Saya hanya ingin tahu berapa jumlah UPV yang mengunjungi semua artikel berstatus pilihan saya. Setidaknya saya bisa memperkirakan kalau misalnya pengunjung secara umum totalnya adalah 3400, ternyata menurut versi GA, saya hanya 1800 misalnya. Artinya saya harus mendorong diri saya agar untuk cari aman saya harus bisa menemus angka 4000 pengunjung untuk semua artikel pilihan saya.

Kalau kompasiana bisa kooperatif dengan baik, tentu hal ini akan membuat saya secara pribadi tahu kekurangan saya dan bisa  mencoba lagi di bulan berikutnya. Tidak seperti di Youtube yang kita bisa selalu mengecek berapa jumlah penonton dan jumlah subscriber, karena di kompasiana tidak ada informasi tentang jumlah UPV yang kita dapat, tentu akan membuat kita sebagai penulis selalu bertanya tanya, kira-kira tulisanku sudah dapat berapa UPV ya? Jujur itu yang saya pikirkan lho (pengecualian bagi teman-teman yang kenal langsung para admin kompasiana ya).

Akan tetapi, kalau admin kompasiana bisa kooperatif dan memberitahu tentu hasilnya akan lebih baik ke depannya bagi akun saya . Kalau admin kompasiana tidak merespon apa yang menjadi pertanyaan di benak anggotanya (yaitu saya) ya bagaimana saya bisa meningkatkan jumlah UPV di bulan-bulan berikutnya? Yang ada justru sekarang saya mulai nglokro (malas ) untuk membuat tulisan dengan banyak-banyak karena saya seperti ada di kegelapan dan tidak tahu harus bertanya kemana kalau semua jalur ke kompasiana sudah saya coba namun tidak ada respon.

Di zaman sekarang, kalau kita tahu semua seluk beluk hobi kita, dan bisa menghasilkan uang, kenapa tidak? ada hobi yang membuat kita sehat, ada hobi yang berguna untuk meningkatkan pengetahuan, ada hobi yang juga bisa menghasilkan. Saya sekarang mencoba melakukan itu, hobi yang bikin saya sehar (secara mental), meningkatkan pengetahuan, dan juga bisa menghasilkan uang. Tentu dengan bantuan kompasiana. Termasuk hobi berbicara saya di depan kamera. Jadi, kalau bisa menghasilkan uang, ya ambil peluang itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun