Mohon tunggu...
Jessica Febriani Pesiwarissa
Jessica Febriani Pesiwarissa Mohon Tunggu... Mahasiswa

Jessica Febriani Pesiwarissa - 41521010098 - Teknik Informatika - Universitas Mercu Buana - Prof Dr Apollo, M.Si.Ak,CA,CIBV,CIBV, CIBG - Pendidikan anti korupsi dan etik UMB

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aplikasi Pemikiran (a) Panopticon Jeremy Bentham, (b) Kejahatan Struktural Giddens Anthony

31 Mei 2023   20:28 Diperbarui: 31 Mei 2023   20:42 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Interaksi individu dan struktur : giddens menekankan bahwa kejahatan struktural melibatkan interaksi kompleks antara individu dan struktur sosial. Meskipun individu bertanggung jawab atas tindakan mereka, tetapi mereka juga dipengaruhi oleh faktor faktor struktural yang mempengaruhi pilihan dan perilaku mereka.

Pentingnya pemahaman tentang kejahatan struktural adalah untuk dapat mengidentifikasi faktor faktor struktural yang memicu atau memungkinkan terjadinya kejahatan. Dengan pemahaman ini, upaya pencegahan dan penanggulangan kejahatan dapat lebih efektif karena tidak hanya berfokus pada individu yang terlibat dalam kejahatan, tetapi juga pada perubahan struktural yang diperlukan dalam masyarakat.

Kejahatan struktural dalam pemikiran Giddens Anthony kejahatan stuktural muncul sebagai hasil dari ketidakadilan sosial yang dihasilkan oleh struktur dan institusi sosial dalam masyarakat.

Tujuan utama pemikiran Giddens tentang kejahatan struktural adalah untuk mengidentifikasi dan menjelaskan bahwa kejahatan tidak hanya terbatas pada tindakan kriminal individu, tetapi juga merupakan produk dari ketimpangan sosial yang terkait dengan struktur sosial dan institusi dalam masyarakat. Dalam hal ini, tujuan utama adalah memahami dan menganalisis sifat dan akar permasalahan kejahatan dan ketidakadilan sosial.

Dengan memahami faktor-faktor struktural yang mempengaruhi terjadinya kejahatan, Giddens mendorong untuk mengubah struktur sosial yang tidak adil, mengurangi ketimpangan sosial, dan memperbaiki sistem-sistem yang mendorong terjadinya kejahatan struktural. Tujuan lainnya adalah menciptakan masyarakat yang lebih adil dan merata dalam distribusi kekuasaan, sumber daya, dan kesempatan.

Tujuan dari kejahatan struktural menurut Anthony Giddens berkaitan dengan upaya pemahaman dan pengungkapan ketidaksetaraan, ketidakadilan, dan kerugian yang terjadi dalam struktur sosial. Berikut ini adalah beberapa tujuan dari kejahatan struktural menurut Giddens :

  • Menyoroti ketidak setaraan : salah satu tujuan utama dari konsep kejahatan struktural adalah untuk mengungkapkan dan mengkaji ketidak setaraan  yang ada dalam masyarakat. Giddens berpendapat bahwa struktur sosial sering kali menciptakan kesenjangan ekonomi, sosial, dan politik yang menguntungkan kelompok tertentu dan merugikan kelompok lainnya. Dengan memahami kejahatan struktural, kita dapat melihat bagaimana ketidaksetaraan tersebut tercipta dan dipertahankan.
  • Mempertanyakan ketidakadilan sosial : kejahatan struktural membantu menggambarkan ketidakadilan sosial yang mungkin ada dalam sistem sosial. Dalam masyarakat yang adil, kejahatan struktural tidak seharusnya terjadi. Namun, ketidakdilan dalam struktur sosial dapat mempengaruhi akses terhadap sumber daya, pemerataan kesempatan, dan perlakuan yang setara di hadapan hukum. Melalui pemahaman tentang kejahatan struktural, kita dapat menyuarakan kebutuhan kebutuhan akan perubahan untuk mencapai masyarakat yang lebih adil dan inklusif.
  • Mendorong perubahan struktural : salah satu tujuan penting dari kejahatan struktural adalah untuk mendorong perubahan dalam struktur sosial yang ada. Giddens berpendapat bahwa melalui pemahaman tentang faktor-faktor struktural yang mendorong kejahatan, kita dapat bekerja menuju masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan.

Tujuan akhirnya adalah membangun masyarakat yang lebih inklusif, adil, dan mengurangi ketimpangan yang menjadi sumber kejahatan struktural. Namun, penting bahwa tujuan-tujuan ini tergantung pada konteks spesifik dan penafsiran individu terhadap pemikiran Giddens.

Tujuan dari kejahatan struktural menurut Giddens bukanlah untuk membenarkan atau mendorong kejahatan, tetapi untuk memahami akar penyebab dan dampak dari ketidak setaraan dan ketidakadilan dalam masyarakat. Dengan pemahaman ini, kita dapat berupaya untuk memperbaiki struktur sosial yang ada dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan.

Dalam pemikiran Giddens Anthony tentang kejahatan struktural, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam upaya mengatasi kejahatan struktural. Berikut adalah beberapa tantangan :

  • Kesulitan identifikasi : kejahatan struktural sering kali sulit untuk diidentifikasi dan dikuantifikasi karena sifatnya yang tersembunyi dalam struktur dan institusi sosial. Kejahatan struktural tidak selalu terlihat secara langsung seperti kejahatan individual seperti pencurian atau  kekerasan fisik. Oleh karena itu, mengidentifikasi dan memahami kejahatan struktural memerlukan analisis mendalam terhadap faktor-faktor struktural, ketimpangan sosial, dan interaksi sosial yang kompleks.
  • Ketimpangan kekuasaan : kejahatan struktural sering kali terkait dengan ketimpangan kekuasaan dalam masyarakat. Struktur dan institusi sosial yang tidak adil cenderung memberikan keuntungan dan kontrol yang lebih besar kepada kelompok-kelompok tertentu, sementara merugikan kelompok kelompok yang lebih lemah. Menantang dan mengubah  ketimpangan kekuasaan yang ada dapat menghadapi resistensi dan tantangan dari kelompok yang mendapatkan manfaat dari struktur yang tidak adil tersebut.
  • Kompleksitas penanganan : mengatasi kejahatan struktural melibatkan perubahan dalam struktur sosial, institusi, dan kebijakan publik yang lebih luas. Tantangan utamanya adalah mengubah struktur dan institusi yang telah ada dalam masyarakat. Hal ini melibatkan kerja sama antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga hukum, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Koordinasi yang efektif dan komitmen yang kuat diperlukan untuk menghadapi tantangan ini.
  • Keterbatasan sumber daya : mengatasi kejahatan struktural memerlukan alokasi sumber daya yang memadai. Tantangan dalam hal ini adalah keterbatasan sumber daya yang dapat dialokasikan untuk pencegahan, penanganan, dan pemulihan dari kejahatan struktural. Keterbatasan sumber daya dapat menghambat upaya pemerintah dan lembaga yang terkait untuk mengimplementasikan kebijakan dan program yang efektif.
  • Perubahan sosial dan budaya : kejahatan struktural sering kali terkait dengan norma dan nilai yang tertanam dalam masyarakat. Mengubah struktur sosial dan institusi yang mendukung kejahatan struktural memerlukan perubahan sosial dan budaya yang luas. Menghadapi resistensi terhadap perubahan sosial dan mempengaruhi pola pikir serta praktek yang telah terjadi selama bertahun-tahun dapat menjadi tantangan yang signifikan.

Menghadapi tantangan tantangan ini membutuhkan kerja sama dan komitmen dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat sipil, akademisi, dan sektor swasta. Perubahan yang berkelanjutan dalam struktur dan institusi sosial, serta redistribusi kekuasaan.

Kesimpulan dari pemikiran Panopticon oleh Jeremy Bentham dan kejahatan struktural oleh Anthony Giddens adalah bahwa keduanya memberikan wawasan yang berharga tentang kejahatan dalam masyarakat, meskipun dengan pendekatan yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun