Mohon tunggu...
Nurfauziyah
Nurfauziyah Mohon Tunggu... Foto/Videografer - ziyah

early childhood islamic education

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Menghadapi Anak yang Menyandang Retardasi Mental

26 April 2019   04:31 Diperbarui: 26 April 2019   05:02 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Retardasi mental atau biasa disebut keterbelakangan mental adalah sebuah kondisi dimana adanya gangguan perkembangan yang ditandai dengan kecerdasan jauh di bawah rata-rata (intelligence quotient [IQ] di bawah 70) dan terdapat gangguan dalam perilaku adiptif. Perilaku adaptif merupakan kemampuan seseorang dalam membina hubungan social atau kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dan menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari. 

Retardasi mental intinya adalah seseorang memiliki kecerdasan dibawah rata-rata. Berarti retardasi mental merupakan suatu keadaan penyimpangan tumbuh kembang seorang anak, sedangkan peristiwa tumbuh kembang itu sendiri merupakan proses utama, hakiki, dan khas pada anak serta merupakan sesuatu yang terpenting pada anak tersebut. Terjadinya retardasi mental ini dapat disebabkan adanya gangguan pada fase pranatal, perinatal maupun postnatal.

Lalu apa saja yang perlu diperhatikan??

Terkait dengan apa saja yang perlu diperhatikan sebenarnya akan berkaitan dengan kategori retardasi dan kemampuan yang mereka miliki. Maka dari itu, sangat diajurkan bagi orang tua untuk membawa anaknya pergi menemui psikolog anak guna melihat sejauh mana potensi dari sang anak. Penyandang retardasi mental dapat dibagi menjadi beberapa kategori. Nah, untuk mengetahui kategori ini kita dapat mengetahui dari hasil tes IQ. Beberapa kategori penyandang retardasi mental adalah sebagai berikut:

  • Retardasi Mental Ringan (mild retardation), IQ 50-69
  • Retardasi Mental Sedang (moderate retardation), IQ 35-49
  • Retardasi Mental berat (severe retardation), IQ 20-34
  • Retardasi Mental Sangat Berat (profound retardation), IQ <20

Terdapat beberapa hal umum yang bisa dijadikan acuan mengenai apa yang harus diperhatikan oleh orang tua:

  • Melengkapi Nutrisi Anak, pastikan anak mendapatkan makanan sehat untuk tumbuh kembang anak. Misalnya buah dan sayuran. Manfaat buah untuk anak tentunya sangat besar bagi tumbuh kembang anak baik secara fisik dan mental. Dengan nutrisi yang baik, anak akan memiliki energi positif untuk berbuat sesuatu yang positif pula. Sehingga menghindarkan mereka dari resiko keterbelakangan mental.
  • Pemilihan Sekolah, cari anjuran dari psikolog anak mengenai sekolah terbaik yang sesuai dengan kebutuhan anak. Jangan merasa gengsi untuk memasukkan anak di Sekolah Luar Biasa karena sebenarnya itulah yang dibutuhkan oleh anak. Memaksakan anak untuk sekolah di sekolah normal dapat menimbulkan masalah lain seperti dibully dan gangguan emosional.
  • Berikan Dukungan, ajarkan cara meningkatkan rasa percaya diri anak. Jangan biarkan mereka ketakutan menghadapi keadaan mereka, ketahui cara mengatasi rasa takut pada anak, sehingga anak dapat mengatasi gangguan mental mereka dengan baik. Saat mereka merasa didukung sepenuhnya, maka mental anak akan berkembang secara maksimal.
  • Melatih Kemampuan Berbahasa, Secara perlahan, ajarkan kosakata yang dapat membantu dia berinteraksi dengan dunia sekitar. Tekankan pada kata-kata yang dia butuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Persiapan Untuk Masa Depan, Bekali anak dengan keterampilan-keterampilan hidup yang akan membantu ia untuk tidak terlalu bergantung pada keluarga. Beritahu mereka bahwa orang tua atau keluarga tidak bisa selamanya bisa menjaga dan selalu bersama mereka (anak).

Dan masih banyak sekali cara untuk memperhatikannya, berikan toleransi dan kontribusi yang dapat diberikan dari orang-orang sekitar anak untuk membantu kehidupan anak yang menyandang retardasi mental, serta perbanyak diskusi dengan psikolog.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun