Mohon tunggu...
Joy Aurelia
Joy Aurelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas

Hobi menyanyi dan baca buku.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Fakta Pangan! Sorgum Lebih Unggul Dibanding Beras

15 Mei 2023   20:35 Diperbarui: 15 Mei 2023   20:44 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menurut Kesehatan RI, di Indonesia diabetes adalah penyakit kematian terbesar di Indonesia dengan jumlah kematian mencapai 6,7 persen setelah stroke (21,1 persen), dan jantung koroner (12,9 persen). Estimasi terakhir IDF, ada sekitar 422 juta orang penyandang diabetes yang berusia 18 tahun di seluruh dunia atau 8,5% dari penduduk dunia. Namun 1 dari 2 orang dengan diabetes tidak tahu bahwa dia penyandang diabetes. 

Oleh karena itu, sering ditemukan penderita diabetes pada tahap lanjut dengan komplikasi seperti serangan jantung, stroke, infeksi kaki yang berat dan beresiko aputasi, serta gagal ginjal stadium akhir. Diabetes merupakan kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor.

Diabetes adalah penyakit jangka panjang atau kronis yang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa) yang jauh diatas normal. Glukosa sangat penting bagi kesehatan kita karena merupakan sumber energi utama bagi otak maupun sel-sel yang membentuk otot serta jaringan pada tubuh kita. 

Faktor resiko terjadinya diabetes antara lain adalah faktor genetik, pertambahan usia, kurangnya aktifitas fisik, kurang berolahraga, dan pola makan atau diet yang tidak seimbang. 

Dianjurkan bagi masyarakat untuk mengonsumsi makanan secara seimbang dan bagi penderita diabetes disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan indeks Glikemik rendah, konsumsi serat yang cukup, olahraga yang teratur, konsumsi buah-buahan dan sayuran yang banyak mengandung vitamin C, yang berperan sebagai antioksidan dan mencegah berkembangnya penyakit diabetes.

Diabetes adalah penyakit kronis atau menahun yang berupa gangguan metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal. Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang ditandai dengan meningkatnya konsentrasi glukosa darah dalam tubuh yang terjadi akibat pankreas tidak dapat memproduksi insulin atau insulin yang dihasilkan tidak dapat digunakan secara efektif oleh tubuh. Diabetes tidak hanya menyebabkan kematian prematur diseluruh dunia, penyakit ini juga menjadi penyebab utama kebutaan, gagal ginjal dan penyakit jantung.

Kadar gula darah dapat diatur lebih stabil dengan cara mengatur jadwal makan yang teratur. Terdapat pengaruh antara pola makan dengan kejadian diabetes mellitus. 

Pola makan menjadi salah satu penyebab terjadinya diabetes melitus. Pola makan sangat berpengaruh dalam mengontrol kadar gula darah didalam tubuh dan untuk menghindari terjadinya komplikasi yang diakibatkan oleh penyakit diabetes melitus. Mengatur pola makan, sangat berpengaruh pada kenaikan kadar gula darah dalam tubuh. 

Di mana, menambah porsi makan dapat menimbulkan komplikasi diabetes melitus sedangkan mengurangi porsi makanan dapat membantu dalam mengontrol kadar gula darah. Memperhatikan porsi makan, jenis makanan yang akan dimakan dan mengatur jadwal makan dapat mengurangi terjdinya penyakit diabetes melitus. 

Oleh karena itu, pola makan harus lebih diperhatikan baik dari segi jenis makanan, jumlah makanan dan jadwal makan untuk mengontrol kadar gula darah sehingga dapat menghindari terjadinya komplikasi akibat dari penyakit diabetes melitus.

Bahan makanan yang disarankan bagi penderita diabetes adalah kandungan nutrisi per 100 gram. Beras merupakan makanan pokok yang biasa dikonsumsi, dan yang menjadi faktor penyebab terjadinya diabetes. Hal ini dikarenakan beras mengandung zat pati dan bisa membebani tubuh dengan gula darah sehingga meningkatkan resiko terkena diabetes. Karena serat-serat yang terkandung di dalam beras hilang saat diolah. Banyak orang yang berpikir jika mereka menderita diabetes tidak akan bisa lagi untuk mengonsumsi makanan berkarbohidrat. Namun dengan jumlah yang terbatas mereka yang terkena diabetes bisa tetap makan makanan berkarbohidrat. Untuk itu penderita diabetes, sangat dianjurkan untuk memilih beras yang memiliki kandungan gula yang rendah.

Beras adalah bulir padi yang sudah terpisah dari sekamnya. Mengolah padi hingga menjadi beras harus melewati tahapan menumbuk gabah dengan menggunakan lesung. Gabah yang terkelupas kulitnya yang dinamakan beras. Beras yang dikonsumsi ini umumnya berwarna putih dan memiliki ukuran yang sangat kecil. Dari perhitungan alternatif diatas, maka P2 yang merupakan beras merah terpilih sebagai alternatif paling baik dalam pemilihan beras bagi penderita diabetes.

Beras merah mengandung kadar gula, kadar protein, kadar lemak, dan karbohidrat yang rendah, serta harga yang sangat ekonomis. Diharapkan dengan di terapkan penerapan metode promethee II dalam pemilihan beras terbaik untuk penderita diabetes atau tidak agar dapat membantu mencegah ataupun megurangi sedikit banyak nya penderita diabetes yang ada di Indonesia. Dengan adanya sistem ini, maka akan lebih mudah dalam mengambil keputusan dalam pemilihan beras terbaik untuk penderita diabetes.

Tak hanya itu, terdapat juga salah satu bahan pangan yang dapat dikonsumsi bagi penderita diabetes yaitu sorgum. Sorgum (Sorghum Bicolor L. Moench) merupakan tanaman serealia bebas gluten yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia karena memiliki daerah adaptasi yang luas di mana sorgum dapat tumbuh pada berbagai keadaan lingkungan seperti pada lahan yang beriklim kering di indonesia. Beberapa keunggulan sorgum diantaranya ada pada daya adaptasi yang luas, beradaptasi pada kekeringan, produktivitas tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit tanaman dibandingkan dengan tanaman pangan lainnya. 

Sebagai sumber pangan, biji sorgum memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi, bagian batang yang manis dapat dibuat menjadi gula cair, gula pasir dan produk lainnya tergantung produksi yang akan dibuat dari tanaman sorgum. Pemerintah mendorong pertanian mengupayakan ketersediaan diversifikasi bahan baku berbasis tepung lokal dalam negeri dengan target ekspor ke negara luar. Di mana, sorgum dapat menjadi salah satu alternatif pangan sehat. Sorgum sendiri memiliki beberapa manfaat yang sangat berguna bagi tubuh, seperti dapat menurunkan kolesterol, mencegah kanker, menguatkan tulang, anti diabetes, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi resiko penyakit jantung, aman untuk lambung, serta baik untuk diet karena mengandung banyak serat membuat kenyang lebih lama.

Terdapat berbagai jenis olahan sorgum yang telah diproduksi, misalnya beras sorgum, kopi sorgum, sirup sorgum, kecap sorgum, mie sorgum, kue kering sorgum ,bahkan tepung beras sorgum. Tepung beras sorgum merupakan salah satu olahan tanaman serealia yang dapat menjadi alternatif pengganti tepung. Tepung beras sorgum dapat dijadikan sebagai bahan pengganti dalam pembuatan kue tradisional khas Bugis Makassar yaitu kue baruasa, bolu cukke, dan kue apang. Pada pembuatan kue dengan berbahan dasar tepung beras dan tepung beras seorgum, hasil yang didapatkan yaitu berbeda-beda yaitu dari segi warna, aroma, dan tekstur.

Bolu dengan bahan dasar tepung beras memiliki warna kuning, beraroma vanili serta bertekstur lembut dan padat. Sedangkan bolu dengan bahan dasar tepung beras sorgum memiliki warna coklat muda karena warna tepung beras sorgum memiliki warna yang pekat, memiliki aroma khas sorgum serta memiliki tekstur yang renyah pada bagian luar dan padat pada bagian dalam yang dikarenakan karena tepung beras sorgum memiliki tekstur yang bulirnya kurang halus atau berpasir. 

Pada pembuatan baruasa, hasil yang ditunjukkan yaitu terdapat perbedaan pada segi warna. Baruasa dengan bahan dasar tepung beras memiliki warna putih karena bulirnya berwarna putih. 

Sedangkan baruasa dengan tepung beras sorgum memiliki warna kuning kecoklatan karena bulirnya berwarna kuning kecoklatan. Dan pada pembuatan apang, bahan tepung beras sorgum perlu ditambahkan tambahan tepung lainnya krena tepung beras sorgum tidak memiliki gluten yang dapat mengikat adonan. 

Di mana, apang yang dibuat dengan tepung beras memiliki tekstur yang lembut dan memiliki aroma gula merah dan ragi dan apang dengan bahan dasar tepung sorgum memiliki tekstur yang lebih berpasir dan memiliki aroma kayu manis. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tepung beras sorgum dapat digunakan dalam pembuatan bolu cukke, kue baruasa, dan kue apang meskipun terdapat beberapa perbedaan pada kue dengan bahan dasar tepung beras dan tepung sorgum.

Jika membandingkan sorgum dan beras, maka hal yang didapat adalah kandungan gizi yang dimiliki sorgum cukup baik dibanding dengan beras. Sorgum memiliki manfaat untuk kesehatan, yaitu makanan untuk penderita diabetes karena kadar gulanya rendah, makanan untuk penderita autisme karena bebas gluten, dan makanan untuk penderita kanker usus karena mengandung komponen bioaktif seperti polifenol, flavanoid, sterol dan tannin. Protein sorgum lebih tinggi dari beras yaitu 11 gram, sedangkan beras 6,8 gram. Untuk kalori, sorgum lebih rendah yaitu 332 kalori, sedangkan beras 360 kalori. Sorgum sendiri mengandung 28 gram kalsium, sedangkan beras hanya 6 gram. Begitu juga dengan kandungan besi, sorgum mengandung 4,4 gram sedangkan beras hanya 0,8 gram. Jadi, kesimpulannya penderita diabetes lebih disarankan untuk mengonsumsi sorgum sebagai bahan pangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun