Mohon tunggu...
Jovita Nabila Prinanda
Jovita Nabila Prinanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Postgraduate Student.

Mahasiswa Profesi Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

1.001 Makna Hedonisme

23 Januari 2022   22:30 Diperbarui: 23 Januari 2022   22:46 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat dari banyaknya definisi dan pergeseran arti hedonisme yang sesungguhnya, maka perlu diperhatikan juga bahwa pentingnya edukasi dan pehaman diri agar jauh dari “sifat hedon”. Sebagai umat yang beragama hendaknya menyadari bahwa hedonisme dapat menjerumuskan manusia pada kenikmatan sementara saja, hal ini berbahaya jika nantinya menimbulkan kebinasaan dan kehancuran pada umatnya. Tak hanya itu, hedonisme dapat merusak citra diri sebagai manusia yang beragama. 

Selanjutnya, ada baiknya dari diri kita untuk memahami bahwa kesenangan tidak hanya berfokus pada benda-benda yang dapat dilihat. Hati yang tenang, dapat menyelesaikan masalah dengan baik, dan terhindar dari kesulitan merupakan bentuk kebahagiaan yang justru tak ternilai harganya. Pada orang tua hendaknya selalu mengawasi pergaulan anak dan menjadi sosok teladan yang baik agar perannya dapat ditiru oleh anak. Menunjukkan gaya hidup yang sederhana, dapat memililah kebutuhan dan keinginan, dan selalu bersyukur wajib diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun