Dalam proses belajarnya, peserta didik saat ini membutuhkan pengalaman belajar yang menarik, interaktif, dan relevan seiring dengan berkembangnya jaman yang semakin maju ini. Salah satu cara yang dapat memberikan pengalaman belajar yang inovatif adalah melalui design thinking. Design thinking merupakan pendekatan yang berpusat pada manusia dalam merancang solusi yang inovatif. Pendekatan ini melibatkan empat tahapan yaitu empati (empathize), definisi (define), ideasi (ideate), dan prototipe (prototype).
Pada tahap yang pertama yaitu tahap empati, tahap ini pendidik perlu memahami dengan baik mengenai kebutuhan, minat, dan tantangan yang dialami peserta didik. Hal ini dapat dilakukan melalui pengamatan langsung, wawancara, atau kuesioner untuk mendapatkan data mengenai peserta didik. Memahami peserta didik secara mendalam dapat membantu pendidik dalam menciptakan pengalaman belajar yang lebih baik, bermakna, dan menyenangkan. Â Design thinking juga dapat melibatkan eksperimen yang sedang berjalan misalnya seperti membuat sketsa, membuat prototipe, dan mencoba berbagai konsep serta ide.
Tahap yang kedua yaitu define, tahap ini merupakan tahap pengumpulan informasi yang telah diperoleh melalui tahap empati. Pada tahap ini, pendidik mengidentifikasi masalah dengan cara yang berpusat pada manusia. Tahap define akan membantu dalam mengumpulkan ide-ide hebat yang dapat membangun fitur, fungsi, dan elemen lain yang memungkinkan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Tahap yang ketiga yaitu tahap ideate, tahap ini merupakan tahap dimana  pendidik dan peserta didik secara kreatif menghasilkan ide-ide yang inovatif dan solusi yang mungkin untuk memecahkan masalah tersebut. Pada tahap ini, pendidik serta peserta didik bebas untuk memunculkan ide-ide karena tidak ada batasan sehingga peserta didik juga dapat didorong dalam berpikir di luar batas dan mengajukan ide-ide yang kreatif dan inovatif.
Tahap ketiga yaitu tahap prototipe, tahap ini merupakan visualisasi dari bentuk nyata solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada. Tahapan ini penting untuk menguji coba apakah produk yang dibuat sudah sesuai dengan apa yang direncanakan atau tidak. Solusi yang ditawarkan bisa jadi diterima, diperbaiki, dirancang ulang, bahkan ditolak. Oleh karena itu fungsi tahap ini adalah untuk memastikan kembali terhadap solusi yang sudah dirancang.
Melalui penerapan design thinking, pendidik dapat menciptakan rancangan inovatif dan pengalaman belajar yang menarik bagi peserta didik dan dapat menjadikan peserta didik merasakan pembelajaran yang bermakna melalui 1) keterlibatan aktif peserta didik, dengan melibatkan peserta didik dalam proses design thinking, mereka menjadi bagian dari perancangan solusi dan pengambilan keputusan. Hal ini memberi mereka rasa memiliki dan meningkatkan keterlibatan mereka dalam pengalaman belajar, 2) pemecahan masalah yang relevan, design thinking memungkinkan pendidik untuk merumuskan masalah yang spesifik dan relevan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Hal ini memastikan bahwa pengalaman belajar yang dirancang benar-benar memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan peserta didik, 3) kreativitas dan inovasi, design thinking mendorong peserta didik untuk berpikir kreatif dan berani mengajukan ide-ide inovatif. Mereka diajak untuk berpikir di luar batasan dan menemukan solusi yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya. Hal ini merangsang kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran, 4) pembelajaran berbasis pengalaman, dengan merancang pengalaman belajar yang menarik dan relevan, peserta didik dapat belajar melalui pengalaman langsung. Mereka terlibat dalam eksplorasi, percobaan, dan pemecahan masalah, yang mendukung pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik, dan 4) kolaborasi dan komunikasi, design thinking mendorong kemampuan kolaborasi dan komunikasi baik antara peserta didik maupun dengan rekan sejawat.
Dalam era di mana kreativitas, inovasi, dan pemecahan masalah menjadi keterampilan yang sangat penting, penerapan design thinking dalam pendidikan memberikan pendekatan yang kuat untuk menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan relevan. Fokus pada kebutuhan peserta didik dan melibatkan mereka dalam proses perancangan solusi, pendidik dapat mengembangkan rancangan inovasi dengan menerapkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif secara optimal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI