Mohon tunggu...
Joshua  Tegar
Joshua Tegar Mohon Tunggu... Freelancer - just my two cents

Seorang mahasiswa aktif prodi Kriminologi, FISIP, Universitas Indonesia yang mencintai hal- hal seni, terutama musik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Teknologi Surveilans, Masa Depan Pengendalian Sosial

29 Desember 2018   15:31 Diperbarui: 29 Desember 2018   19:26 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: eff.org

Namun, penulis percaya bahwa dimasa depan, terdapat suatu titik masa dimana manusia lebih terintegrasi dengan teknologi, salah satunya dengan RFID. Oleh karenannya, implant RFID dalam tubuh manusia dapat menjadi salah satu potensi teknologi dalam sistem surveilansi sebagai bentuk pengendalian sosial di masa depan. 

Tentunya, jika sistem surveilansi berdasarkan implant RFID dalam tubuh manusia ini terealisasi, hal ini memerlukan berbagai perhatian yang intensif dari stakeholders sehingga sistem surveilansi ini tidak disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggungjawab dan ironisnya menjadi sarana kejahatan, bukan menjadi bentuk pengendalian sosial.

KESIMPULAN

Dalam perkembanganya, globalisasi membawa dampak positif sekaligus negatif. Pertukaran informasi dan teknologi yang sangat cepat oleh karena globalisasi dapat menjadi peluang bagi para penjahat untuk beraksi ditingkat nasional maupun internasional secara nyata maupun digital dengan lebih mudah. Oleh karena itu, pengendalian sosial harus ikut terus berevolusi untuk menyaingi dan mengontrol kejahatan tersebut.

Salah satu bentuk pengendalian sosial yakni surveilans dapat dikembangkan menggunakan teknologi- teknologi muktahir agar menjadi lebih efektif dibandingkan surveilans konvensional yang mengandalkan hanya tenaga manusia saja.

Melalui teknologi ini, level dari surveilansi naik kedalam tatanan yang baru dalam hal mencegah kejahatan. Hal ini disebabkan oleh karena superioritas surveilansi yang menggunakan teknologi dibandingkan surveilansi konvensional, seperti dari segi ekonomis, jangkauan yang lebih luas, keberlangsungan dan sifatnya yang netral.

Beberapa teknologi surveilansi yang sering sudah dipakai secara umum saat ini adalah CCTV, GPS (Global Positioning System), Alamat IP (Internet Protocol ) dan Positioning oleh pesawat telepon.

Teknologi ini memiliki banyak kontribusi dalam dunia pengendalian sosial. Sebagai contoh, CCTV sebagai media surveilansi sekaligus untuk menunjang proses penyidikan dan sebagai bukti nyata di persidangan, penggunaan alamat IP untuk melacak pelaku kejahatan Cyber, serta GPS untuk proses pemantauan pergerakan suatu benda atau seseorang. Teknologi- teknologi ini, khususnya CCTV, terbukti nyata memiliki manfaat dalam hal pencegahan kejahatan berdasarkan penelitian yang telah dipaparkan .

Selain teknologi surveilansi yang sudah digunakan secara umum, terdapat beberapa teknologi yang masih dalam proses pengembangan dan dapat menjadi potensi bagi dunia pengendalian sosial, yakni teknologi RFID.

Dalam paper ini, penulis membagi penggunaan RFID sebagai menjadi dua, yakni untuk melakukan surveilansi terhadap manusia dan surveilansi terhadap flora-fauna. Dalam praktiknya, penggunaan RFID bagi hewan dan tumbuhan langka dapat dikatakan memiliki keefektifan yang luar biasa walaupun masih dalam tahap awal. Surveilansi berdasarkan RFID tag dapat mencegah wildlife crime secara signifikan.

Tergolong efektif untuk hewan, penggunaan teknologi surveilansi yakni implant RFID manusia memiliki banyak pro- dan kontra (walaupun hanya berupa konsep). Salah satu hal yang menjadi poin utama disini adalah bagaimana keamanan serta privasi data yang telah diambil oleh perangkat implant RFID tersebut dapat dijaga oleh stakeholder.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun