Kalau ditanya siapa rapper yang bertanggung jawab membawa Saya sejauh ini mendalami budaya Hip-Hop dan berani untuk tercebur ke dalam industri musik? Dia adalah Eminem. Senang rasanya melihat Eminem sudah resmi menjadi Kakek karena anaknya Hailie sudah menikah dan memiliki momongan setelah berbagai badai hidup yang melanda Eminem. Sulit rasanya menjadi seorang superstar sambil menjadi family man dengan trauma luar biasa yang Ia punya. Saya adalah seorang "Stan" yang mengagumi cerita hidup dan kegigihan maupun konsistensinya dalam membentuk karya  yang indah dan jujur. Awal mula suka Eminem itu sebenarnya gara-gara lagu "Not Afraid". Dulu, lagu ini sering banget diputar waktu lagi butuh motivasi, terutama saat sedang jatuh atau bingung sama arah hidup. Saking penasarannya, akhirnya saya sampai browsing semua tentang Eminem kenapa dia bisa bikin lagu dengan lirik sekuat itu, apa yang pernah dia alami, sampai masa-masa terberatnya. Dari situ baru tahu, "Not Afraid" itu bukan sekadar anthem buat bangkit, tapi juga cerita perjalanan Eminem sendiri yang penuh luka dan perjuangan.
Yang menarik, Eminem nggak lahir langsung jadi rapper sukses. Ia sempat menjalani fase "Slim Shady" yang penuh kontroversi, sering dihujat, bahkan dicap sebagai biang keributan. Tapi justru di situlah titik baliknya. Eminem berani jujur soal masa lalunya dari masa kecil yang sulit, masalah kecanduan, sampai kehilangan sahabat terbaiknya, Proof. Lirik-liriknya di "Mockingbird" dan "When I'm Gone" juga sangat menyentuh, apalagi ketika ia bercerita tentang perjuangan sebagai ayah tunggal. Jujur saja, bagian ini paling bikin relate, karena saya sendiri tumbuh tanpa sosok ayah, jadi rasanya ada "teman" yang tahu persis seperti apa rasanya bertahan sendirian.
Setiap lagu Eminem seolah jadi pelajaran hidup yang nyata. "Not Afraid" mengajarkan untuk berani menghadapi ketakutan, "Beautiful" menanamkan kepercayaan diri untuk tetap jadi diri sendiri, dan "Lose Yourself" jadi alarm pengingat supaya jangan sia-siakan peluang. Di "The Way I Am", Eminem secara terang-terangan menolak tunduk pada tekanan dan ekspektasi orang lain, "I am whatever you say I am..." lirik ini sering jadi pegangan waktu lagi bingung sama omongan orang.
Apa yang membuat lirik Eminem terasa begitu powerful? Jawabannya ada pada kejujuran dan keberanian dia membagikan luka, kegagalan, sampai proses bangkitnya. Psikologi menyebutnya emotional authenticity, semakin tulus seseorang mengekspresikan diri, semakin mudah pesannya diterima dan membekas di hati pendengar. Lirik Eminem juga seperti cermin= menghadirkan sisi manusiawi yang kadang malu kita akui: marah, takut, ragu, bahkan kehilangan harapan. Tapi justru dari situ, kita jadi lebih berani jujur pada diri sendiri.
Pelajaran terpenting yang saya dapat dari lirik Eminem adalah, hidup itu tidak harus selalu sempurna, tapi harus dijalani dengan kejujuran dan keberanian untuk terus melangkah. Kadang, satu lagu bisa jadi penyelamat di masa-masa sulit, bahkan mengubah cara memandang kegagalan. Dan dari Eminem, saya belajar, tidak punya ayah bukan alasan untuk menyerah tapi bisa jadi alasan untuk lebih kuat, lebih peduli, dan lebih berarti buat orang lain.
Kadang, yang kita butuhkan bukan sekadar lagu, tapi suara dari seseorang yang pernah jatuh dan berani bangkit. Dan Eminem, lewat lirik dan kisah hidupnya, sukses jadi inspirasi untuk ribuan orang, termasuk saya sendiri, yang perlahan belajar menerima masa lalu dan tetap bergerak ke depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI