Dulu, saya sempat iri pada teman yang sejak kecil les piano atau biola. Orang tuanya selalu bilang, “Anak yang bisa main musik itu pasti lebih pintar”. Pernah juga ada anggapan bahwa rajin latihan musik otomatis bikin otak makin encer, bahkan katanya bisa bikin nilai matematika atau pelajaran lain ikut naik. Sampai sekarang, masih banyak yang percaya belajar musik adalah tiket rahasia untuk menaikkan IQ.
Fenomena ini terus dibahas di media sosial dan forum pendidikan. Tidak sedikit iklan kursus musik yang menjanjikan manfaat “meningkatkan kecerdasan” sebagai daya tarik utama. Bahkan ada studi yang sering dikutip, menyebutkan bahwa anak yang belajar musik cenderung punya nilai lebih tinggi di sekolah atau terlihat lebih kreatif dan percaya diri. Tapi pertanyaannya, apakah benar belajar musik memang bisa langsung meningkatkan IQ? Atau hanya mitos yang berkembang dari generasi ke generasi?
Secara ilmiah, kaitan antara belajar musik dan kenaikan IQ sudah sering diteliti. Salah satu penelitian klasik dari Schellenberg pada tahun 2004 menunjukkan bahwa anak yang mendapat pelajaran musik formal selama setahun memang mengalami peningkatan skor IQ rata-rata sekitar 2 sampai 3 poin dibanding anak yang tidak belajar musik. Efek ini juga muncul pada fungsi memori, konsentrasi, dan kemampuan pemecahan masalah.
Namun, para peneliti sepakat bahwa efek belajar musik terhadap IQ tidak berlangsung secara instan atau “magis”. Kenaikan IQ yang terjadi biasanya disebabkan oleh latihan fokus, disiplin, stimulasi kognitif, serta kebiasaan belajar yang terstruktur. Belajar musik membuat otak aktif dalam memproses nada, ritme, koordinasi motorik, dan membaca simbol. Semua aktivitas itu memang melatih bagian otak yang berperan dalam kecerdasan, terutama di area yang mengatur perhatian, bahasa, dan kreativitas.
Di sisi lain, efek belajar musik bisa sangat beragam untuk tiap individu. Ada anak yang benar-benar lebih berkembang setelah belajar musik, tapi ada juga yang hanya merasa lebih bahagia atau percaya diri tanpa perubahan signifikan pada IQ. Selain itu, faktor lingkungan, dukungan keluarga, dan minat pribadi juga punya pengaruh besar. Banyak ahli kini lebih setuju bahwa manfaat belajar musik tidak harus diukur lewat kenaikan IQ semata, melainkan pada pengembangan karakter, daya tahan emosi, dan kemampuan bekerja sama.