Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama FEATURED

Semangat Korpri Berkontribusi, Melayani, dan Mempersatukan Bangsa di Tengah Pandemi Covid-19

29 November 2020   22:33 Diperbarui: 29 November 2021   07:35 1542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ASN menggunakan seragam Korpri sedang upacara. Sejarah Hari Korpri, Diperingati 29 November.| Sumber: Kemenpar via Tribunnews.com

Hari ini (29/11/2020), Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) berulang tahun yang ke-49. Korpri mengangkat tema "Berkontribusi, Melayani, dan Mempersatukan Bangsa".

Sebagai bagian dari Korpri, saya pikir tema ini relevan dan tepat untuk diangkat saat ini. Tema ini, pertama-tama mengingatkan tentang tugas dan tanggung jawab saya sebagai anggota, sekaligus Korpri sendiri sebagai organisasi para pegawai di Indonesia.

Namun lebih jauh, tiga kata kerja dalam rumusan tema ini tidak hanya relevan dan seharusnya menjadi tugas serta tanggung jawab Korpri, tetapi juga seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali. Mari kita maknai tema ini lebih lanjut.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menerjemahkan kata "kontribusi" sebagai "sumbangan". Jadi, secara sederhana "berkontribusi" berarti memberikan sumbangan.

Lebih jauh, kata sumbangan sendiri bermakna bantuan atau sokongan, dapat berbentuk tenaga, pikiran atau ide-ide baru untuk kemajuan. Dalam hal ini, konteks kontribusi yang dibicarakan adalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Motivasi seseorang untuk menjadi Pegawai atau Aparatur Sipil Negara (ASN) tentu tidak boleh sebatas bekerja dan menghasilkan uang. Ketika seseorang mengangkat sumpah jabatan sebagai seorang ASN, maka ada beban moral untuk tidak sekadar bekerja asal-asalan tetapi melakukannya dengan sepenuh tenaga dan pikiran sesuai dengan bidangnya.

Sedangkan kata "melayani" diartikan sebagai membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang.

Seorang ASN adalah seorang pelayan. Dan orang yang dilayani adalah bangsa dan negara. Sehingga, jika masyarakat dan negara butuh pelayanan, seorang ASN harus bersedia memberikan bantuan, entahkan tenaga maupun pikiran.

Bagi seorang guru ASN, ia harus melimpahkan segenap tenaga dan pikirannya demi kemajuan pendidikan. Ia siap mengajar dan mendidik anak-anak bangsa tanpa berkeluh kesah, dan terus memikirkan berbagai upaya agar setiap anak-anak didiknya bisa belajar dengan baik terutama di saat pembelajaran daring saat ini.

kompas.com
kompas.com

Seharusnya, tidak sekalipun ia berkata menyerah, meski tantangan datang silih berganti. Tekatnya harus tetap bulat, memberikan tenaga dan pikiran untuk mencerdaskan, serta melayani anak bangsa.

Bagi seorang dokter ASN, di tengah pandemi Covid-19 yang sedang terjadi saat ini, banyak orang-orang menantikan uluran tangan dingin mereka yang memberikan kesembuhan. Meskipun situasi sangat berat dan melelahkan, namun semangat melayani semua pasien tidak boleh surut.

Bagi seorang pegawai di bagian birokrasi, tugas utamanya adalah memberikan pelayanan seoptimal mungkin tanpa iming-iming imbalan uang atau hadiah apapun dari orang-orang yang dilayani. Jangan pernah memberikan pelayanan yang berbeda hanya karena seseorang memberikan sesuatu sementara yang lain tidak.

Bagi pegawai di level pengambil kebijakan, tugas dan tanggung jawabnya adalah berkontribusi dalam memberikan ide-ide yang membangun. Jangan merasa puas dengan apa yang sudah dicapai, tetapi terus berupaya memberikan gagasan baru demi kemajuan bersama, termasuk upaya-upaya strategis menangani pandemi covid-19 saat ini.

Salah satu image buruk yang ada pada masyarakat soal kinerja ASN adalah kurang profesional dan senang menerima suap. Seharusnya sebagai ASN, kita malu dengan pandangan ini, apalagi dengan melakukan ini berarti kita telah melanggar sumpah jabatan yang telah kita angkat.

Sangat sering kita mengkotak-kotakkan antara kehidupan spiritual dan kehidupan sehari-hari. Kita bisa sangat taat menjalankan segala bentuk ritual kegiatan keagamaan tetapi disisi lain kita bermain-main dengan dosa saat bekerja sebagai seorang pegawai.

Sudah saatnya sebagai bagian dari Korpri, kita menjunjung tinggi nilai-nilai integritas sebagai seorang ASN. Setiap perkataan dan pandangan kita harus selaras dengan perbuatan yang dilakukan. Bukan sebaliknya, dari luar tampak 'saleh', tetapi sebenarnya kita senang mangkir kerja dan melakukan korupsi.

Mari bersama berbenah diri, mewujudkan kinerja yang lebih efisien, produktif dan melayani menuju pemerintahan kelas dunia. Dan untuk mencapai itu, harus dimulai oleh semua ASN dari berbagai level dan bagian.

Kata kerja terakhir juga tidak boleh diabaikan, seorang anggota Korpri seharusnya bertugas dan bertanggung jawab mempersatukan bangsa. Bukan sebaliknya turut menebar kebencian sehingga menyulut perpecahan.

Dedikasi dan bentuk pelayanan seorang ASN, tidak boleh pilih kasih kepada masyarakat. Jangan sampai kepada golongan tertentu begitu terlihat melayani, tetapi pada kelompok atau orang tertentu ogah-ogahan. Terutama kepada seseorang atau kelompok tertentu yang berbeda label dengan kita, baik suku maupun agama.

Sebagai seorang abdi negara, kita bukan diangkat untuk hanya melayani golongan tertentu saja, tetapi semua masyarakat tanpa terkecuali. Dalam bekerja, setiap orang yang kita layani berhak untuk mendapatkan layanan terbaik.

Termasuk soal politik, saya sangat tidak setuju jika seorang ASN terlibat dalam politik praktis. Jika memang ingin berkontribusi pada bidang politik, maka sebaiknya mengundurkan diri dari seorang ASN dan berpindah menjadi seorang politikus.

Negara memang menjamin semua warga negara untuk bebas berpendapat. Namun bukan berarti kita bebas mengumbar soal pilihan politik ke ranah publik.

Bagaimana pun, perbedaan pilihan politik dapat membuat kita memberikan pelayanan yang berbeda-beda kepada masyarakat, khususnya bagi mereka yang tidak satu gagasan.

Saya sangat menyayangkan seorang guru atau dosen ASN yang senang mengumbar soal pilihan politiknya di depan kelas saat mengajar. Tidak semua anak-anak yang kita layani di kelas punya pemikiran yang serupa.

Bagi mereka yang tidak satu pandangan, tentu akan merasa kecil hati dan mungkin saja berpandangan negatif dengan kita. Alih-alih akan mengagumi sosok gurunya atau dosennya yang memberikan inspirasi, justru ada benih-benih kebencian yang muncul akibat sikap tak berhikmad yang kita lakukan.

Negeri kita ini penuh dengan keberagaman. Di satu sisi, keberagaman itu adalah kekayaan, namun jika tidak dikelola dengan baik akan memicu sumber konflik. Sejarah telah banyak membuktikan, sedikit pemicu yang terjadi akan menyulut keretakan berbangsa dan bernegara.

Termasuk soal isu-isu terkait pandemi Covid-19. Tugas ASN dan Korpri adalah menetralisir berita hoaks yang berkembang, bukan sebaliknya justru memperkeruh suasana dengan turut menyebarkan berita yang tak dapat dipertanggungjawabkan.

Sebagai bagian dari pelayan bangsa, tugas dan tanggung jawab kita adalah mempersatukan bangsa. Memberikan kesejukan di tengah situasi yang hangat dan memberikan kedamaian di tengah situasi konflik yang terjadi.

Ingatlah, karena negara ini ada dan berdiri, maka kita terpanggil untuk menjadi pelayannya sebagai bagian dari Korpri. Karena itu sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kita berkontribusi, melayani dan mempersatukan bangsa, terutama di saat bangsa ini sedang berjuang melawan pandemi Covid-19.

Selamat hari ulang tahun Korpri ke-49!

Jayalah selalu NKRI!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun