Beberapa hari lalu, mbak-mbak muda cantik berjilbab merah datang door to door ke kompleks perumahan kami. Sambil memberikan selebaran bernuansa merah putih, ia pun menjelaskan ke saya terkait program promo tambah daya listrik PLN yang disebut "super wow".
Sebenarnya info ini sempat saya baca beberapa hari sebelumnya dari postingan seorang teman di media sosial. Namun karena sedikit kesibukan, informasi itu pun terabaikan.
PLN memang tidak berlebihan menamakan program promonya dengan "super wow". Pasalnya biaya tambah daya yang selama ini bisa mencapai Rp4.893.450, kini hanya dibandrol Rp170.845 saja. Angka ini sebenarnya mengingatkan kita dengan tanggal Kemerdekaan Indonesia, yaitu 17 Agustus 1945.
PLN memang memberikan promo keringanan biaya tambah daya ini dalam rangka gebyar HUT 75 RI tahun 2020. Program ini berlaku mulai 14 Juli hingga 30 September 2020 dan khusus berlaku untuk pelanggan rumah tangga untuk keperluan tambah daya ke 2200 hingga 5500 VA.
Saat ini, listrik telah menjadi kebutuhan utama setiap orang. Tak terbayangkan jika di zaman now, kita masih kesulitan mendapatkan akses listrik.
Jangankan hidup tanpa akses listrik, pemadaman jaringan listrik dalam satu hingga dua jam saja, kita bisa teriak-teriak di medsos sambil sentil sana sini.
"Listrik naik koq malah sering mati lampu?"
Ungkapan serupa ini sering nangkring di medsos sebagai bentuk protes dan sesungguhnya ekspresi betapa saat ini kita sangat bergantung pada listrik.
Bisa dibilang, tak ada yang siap hidup tanpa listrik di era modern saat ini. Kecuali mereka yang tak tertarik dengan hiruk pikuk dunia modern. Namun harus diakui, satu jam saja handphone mati karena kehabisan baterai, betapa gundah gulananya hidup kita.
Bahkan, kebutuhan listrik tidak lagi soal ketersediaan jaringan instalasi saja. Saat ini kebutuhan daya listrik yang mencukupi pun jika tak terpenuhi akan membuat hati geram.
Seiring dengan bertambahnya peralatan elektronik dalam rumah, seringkali tidak diikuti dengan penambahan daya listrik pula. Maka tak jarang, bolak balik MCB rumah turun alias 'njepreet'.
MCB yang bolak balik turun, turut membuat lonjakan tagihan listrik. Setidaknya itu yang pernah saya dengarkan dari penjelasan seorang teman.
Sebelumnya listrik di rumah saya berdaya 1300 VA, daya bawaan dari developer rumah. Selama ini kami hanya menggunakan 2 AC, 1 kulkas, mesin air, tv, dan beberapa alat elektronik standar rumah tangga lainnya.
Namun ketika AC sedang menyala, dan di waktu yang bersamaan butuh untuk menyalakan mesin air dan mesin cuci, maka tak jarang MCB akan turun.
Sebenarnya sudah lama saya berniat untuk menaikkan daya listrik. Tetapi mengingat harus datang langsung ke kantor PLN, terbayang harus ikutan antre yang bisa bikin waktu banyak habis terbuang.
Belum lagi di masa pandemi covid-19 saat ini, rasanya jika tidak sangat urgen, maka memang lebih baik untuk menunda semua keperluan yang mengharuskan datang ke tempat umum dalam waktu yang berlama-lama.
Syukurnya, pandemi covid-19 memang juga memberikan banyak pelajaran bagaimana mengefektifkan segala sesuatu, di samping pandemi ini memang telah membuat hidup kita lebih susah. Salah satu pelajaran yang dapat kita petik adalah terobosan di bidang layanan berbasis digital.
Saya pun mengapresiasi terobosan digitalisasi pelayanan yang dilakukan oleh PLN. Sebagai salah satu BUMN besar yang kita miliki, apa yang dilakukan oleh PLN patut ditiru oleh BUMN, juga semua instansi dan lembaga plat merah lainnya.
Terobosan yang dilakukan PLN itu adalah pelayanan perubahan daya atau migrasi secara online. Tak perlu datang ke kantor PLN, pelanggan cukup membuka web.pln.co.id.
Di menu utama website itu, ada 3 menu utama yang ditampilkan yaitu Profil Perusahaan, Pelayanan Pelanggan dan Stimulus Covid-19. Untuk mendapatkan fasilitas penambahan daya secara online cukup dengan klik Pelayanan Pelanggan, maka akan muncul informasi syarat dan ketentuan pasang baru atau perubahan daya online.
Selanjutnya, dengan mengklik tab 'setuju' maka kita akan diarahkan untuk mengisi Data Pelanggan dan Data Pemohon melalui form online yang disediakan. Beberapa data yang perlu dimasukkan di antara nya adalah data pribadi seperti Nama, Alamat, No HP, Email, KTP serta NPWP.
Setelah data-data pribadi terisi lengkap, selanjutnya diminta pengisian terkait tarif atau daya baru yang akan diajukan. Di formulir online tersebut juga akan diminta perubahan daya yang diusulkan lengkap dengan perhitungan biaya yang akan dibebankan.
Sesuai dengan selebaran promo yang dibagikan, biaya tambah daya ini hanya akan dibebankan sejumlah Rp170.845 saja untuk tambah daya menjadi 2200, 3500 dan 5500 VA.
Jika proses pengisian telah dilakukan secara lengkap dan benar, maka secara otomatis akan dikirimkan Bukti Permohonan Mutasi Perubahan Daya ke alamat email yang kita input sebelumnya. Pada email tersebut juga disertakan link konfirmasi beserta kode transaksi yang harus dilakukan secara online dalam kurun waktu 1x24 jam.
Jika konfirmasi telah dilakukan, maka pelanggan yang mengajukan permohonan tambah daya akan diberikan konfirmasi berisi informasi nomor registrasi, lengkap dengan konfirmasi terkait jenis transaksi perubahan daya dan total biaya sejumlah Rp170.845.
Biaya ini selanjutnya dapat dibayarkan dengan cara datang ke bank atau melalui ATM, atau bisa juga melalui mitra PLN terdekat dengan menggunakan nomor registrasi yang menjadi kode bayar.
Namun, PLN juga memberikan kemudahan untuk transfer biaya ini. Selain dengan cara diatas, pembayaran juga dapat dilakukan secara online dengan m-banking atau internet banking. Selain itu juga bisa dilakukan dengan aplikasi gojek.
Jika menggunakan gopay, kita dapat memilih menu 'bills' pada menu utama gojek. Selanjutnya dengan memilih sub menu non tagihan listrik dan memasukkan nomor registrasi, maka proses pembayaran pun selesai.
Semua proses ini saya lakukan hanya melalui handphone pada sekitar pukul 10 pagi hari minggu (16/8/2020), hari dimana seharusnya secara administrasi kantor tutup. Dan tidak butuh waktu lebih dari 30 menit seluruh prosedur pengajuan online itu pun selesai dilakukan. Sangat praktis, pengajuan secara online, dengan waktu yang tak terbatas dan prosesnya mudah.
Siang ini (18/8/2020), hanya berselang dua hari saja, saya pun dihubungi oleh sesorang yang mengaku dari Biro PLN. Yang bersangkutan mengkonfirmasi permohonan yang saya ajukan dan menanyakan detail alamat rumah saya karena ia akan ke rumah saat itu juga.
Tak menunggu lama, petugas Biro PLN itupun datang, dan memberikan beberapa lembar berkas administrasi yang harus saya tanda tangani. Salah satu lembar berisi pernyataan pelanggan bersedia untuk melakukan perubahan daya. Di lembar ini, dibutuhkan materai Rp6000 untuk kebutuhan membubuhkan tanda tangan pelanggan.
Saya cukup terkesima dengan pelayanan serba mutakhir yang dilakukan PLN. Proses pengajuan sangat sederhana secara online dan tak harus menunggu lama untuk penggantian MCB daya baru oleh petugas Biro PLN yang ditunjuk.
Ditambah lagi biaya promo yang sangat ramah di kantong, cukup dengan Rp170.845, kita sudah bisa mendapatkan fasilitas tambah daya agar tak kesal lagi karena MCB yang bolak-balik turun.
Ketika merenungkan semua proses ini, saya pun makin mengerti, mengapa dalam sambutannya kemarin, Pak Jokowi mendorong agar momentum pandemi ini dijadikan kesempatan untuk membajak krisis yang ada demi kemajuan bersama.
Ternyata, pandemi telah membuat digitalisasi mengalami percepatan. Seolah dipaksa, setiap stakeholder bangsa dituntut untuk berinovasi dengan melakukan transformasi digital di segala bidang.
Tak terbayangkan jika setiap elemen bangsa ini berhasil memanfaatkan momentum ini dengan baik. Maka tak terbilang bagaimana mudahnya kehidupan kita di masa mendatang.
Mari membajak krisis dengan melakukan berbagai terobosan agar era digital yang sudah di depan mata memberikan berbagai kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI