Sekali atau dua kali dalam setahun, kita perlu merencanakan waktu untuk berlibur bersama keluarga. Liburan keluarga akan menjadi kesan yang tak terlupakan bagi anak-anak.
Tidak perlu berlibur ke tempat yang jauh atau memerlukan budget besar. Kita dapat memilih berlibur ke tempat baru yang belum pernah dikunjungi sebelumnya.
Tentu saja tujuan liburan keluarga ini harus jelas. Bukan liburan keluarga namanya jika kita membawa tugas-tugas kantor saat momen ini. Bukan juga berarti kita akan tetap bebas menerima panggilan telepon dari kantor atau teman-teman selama berlibur. Sebelum berangkat, seluruh anggota keluarga harus komitmen membatasi diri dari mengakses telepon.
#5 Rencanakan retreat pribadi
Secara sederhana, retreat berarti menarik diri atau mengasingkan diri. Tentu saja tujuannya adalah menjauhkan diri untuk sementara waktu dari hiruk pikuk keseharian.
Kita dapat memilih tempat yang tenang dan sepi, jauh dari keramaian kota. Lebih baik lagi jika kita dapat menemukan tempat yang sulit dijangkau oleh jaringan operator seluler, namun tempat itu masih aman dan nyaman untuk kita menyendiri.
Retreat pribadi penting bagi kita untuk membangun kembali hubungan pribadi yang lebih dalam dengan Tuhan. Ditengah keletihan kehidupan sehari-hari, kita perlu recarge tangki sipiritual agar kembali segar. Bawalah kitab suci untuk menolong kita membaca dan merenungkan keberadaan kita sebagai manusia yang terbatas di hadapan Tuhan yang tak terbatas.
Selain itu, retreat pribadi bermanfaat agar kita makin mengenali diri sendiri. Terkadang tuntutan dunia luar, membuat kita tampil berbeda dari jati diri kita sebenarnya. Dengan retreat pribadi, menolong kita kembali memahami siapa sebenarnya diri kita.
Semoga 5 tips diatas bermanfaat agar kita mendapatkan kembali privasi yang terampas oleh telepon dan kemajuan teknologi komunikasi.