**
Kuputar video Sailormoon entah untuk keberapa kalinya. Membuatku ingin kembali ke masa kecil. Bukan untuk mengulang masa-masa lulus kuliah hingga awal aku bekerja. Masalah pahit dan membuat sakit hati, sekaligus membuat kepercayaan diriku hilang, terjadi pada masa ini.
Berharap kepada lelaki yang tak mungkin dimiliki, hanya membuat tubuh kurus. Belum lagi, saat aku mulai tertarik dengan lelaki lain, Falih, kupupus sebelum semua tumbuh bersemi di hati. Aku sangat takut kalau akan kecewa lagi. Untuk move on sangatlah sulit, jadi lebih baik menarik diri. Sadar diri, siapa aku dan siapa dia sebenarnya.
Pada perkembangannya, datanglah seorang lelaki yang bisa membasuh luka di hati, dengan perhatian kecil, namun cukup berarti. Ya, Fahri, lelaki itu yang memenangkan hati yang semula hancur. Fahri melamarku.
Suatu saat, di sebuah acara.
"Cinta!" kudengar suara lelaki memanggilku, saat aku mengikuti acara di mana ada kekasihku dan teman-teman kerja lainnya. Suara itu adalah suara Falih. Dunia benar-benar seluas daun kelor, Falih berada di tempat yang sama denganku dan Fahri.
Aku tak menghiraukan suara itu. "Kamu berani memanggilku setelah aku bersama Fahri. Dulu-dulu, kamu ngapain saja?" batinku, dengan perasaan kesal.
**
"Kurasa, aku tak perlu mengulang lagi semua yang sudah berlalu. Semua membuat lelah. Waktunya menatap masa depan," ucapku pelan, menatap undangan yang tersemat namaku dan Fahri.
___
Branjang, 15-16 September 2025