Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ibuku, Guruku

3 September 2021   13:29 Diperbarui: 3 September 2021   13:47 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: origami.co.id

Duduk di kelas IV selama dua bulan ini tentu membuatku sangat bahagia. Ya... meski hampir satu semester pembelajaran secara online atau PJJ, aku bisa naik kelas. Alhamdulillaah.

Aku yakin teman-temanku juga merasakan hal yang sama. Tidak masuk sekolah setiap pagi tentu membuat kami bahagia. Tetapi itu hanya pada awal pembelajaran online. Lama-lama aku bosan sekali.

Setiap hari hanya bertemu kakak perempuan dan adikku. Kakakku sekarang kelas VI. Sedang adikku sekarang harusnya sudah masuk sekolah di PAUD.

***

"Tugasnya segera dikerjakan, Fa." suara itu mengagetkanku. Maklum, aku baru konsentrasi menonton televisi. Setiap pagi aku menonton film kartun kesukaanku. Mulai dari Omar Hana, Riko sampai Adit Sopo Jarwo.

"Iya, bu. Nanti..."

Aku selalu menunda waktu untuk mengerjakan tugas. Tugas dari guruku sebenarnya tidak banyak. Tetapi justru itulah yang membuatku semakinsenang menunda-nunda pekerjaan.

Setelah puas menonton televisi, aku minta uang untuk jajan. Nah...kalau sudah dikasih uang jajan, aku mampir di rumah simbah. Biasanya aku di rumah simbah sampai sore.

Lagi-lagi aku menonton televisi di rumah simbah. Tak ada bosan-bosannya aku menonton televisi. Apalagi kalau mbak Lis, saudara sepupuku ke rumah simbah juga. Atau Kekey menyusulku. Tambah semangatlah aku dalam menonton televisi.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun