Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memberi Pengertian Kembali Belajar dari Rumah kepada Anak

3 Januari 2021   06:55 Diperbarui: 3 Januari 2021   06:56 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: news.detik.com

Tertundanya Pembelajaran Tatap Muka di Semester Genap ini

Setelah 18 Desember 2020 anak-anak menerima hasil belajar daring mereka dan menikmati libur semester, kini para siswa akan mulai beraktivitas di semester genap.

Semula Kemendikbud akan membuka akses pembelajaran tatap muka di bulan Januari, kini harapan para anak dan orangtua beserta guru untuk bisa belajar di kelas harus tertunda. Pandemi Covid 19 belum juga berakhir. 

Bahkan dari pihak yayasan atau persyarikatan Muhammadiyah ---karena anak-anak bersekolah di SD Muhammadiyah--- melalui MCCC (Muhammadiyah Covid 19 Command Center DIY) mengeluarkan surat edaran bahwa pembelajaran daring atau PJJ ini belum bisa dipastikan sampai kapan. Bisa saja terlaksana hingga akhir tahun ajaran 2020/2021.

Anak-anak yang sebelumnya juga sempat menikmati pembelajaran tatap muka beberapa minggu menyimpan harapan bisa belajar bersama teman dan guru di kelas. 

Anak saya selama belajar di rumah sering bertanya kapan belajar di sekolah? Mereka mengatakan kalau bosan belajar di rumah.

Saya mengerti betul bahwa anak-anak perlu bersosial di sekolah. Mereka merindukan suasana belajar di kelas di mana guru bisa maksimal memberikan pembelajaran yang menarik. Ya bagi anak, semenarik apapun model pembelajaran jarak jauh dari guru, tetaplah lebih menyenangkan belajar di sekolah.

Perlunya Memberi Pengertian kepada Anak

Mengingat pembelajaran harus berlangsung secara jarak jauh maka sudah pasti anak akan kecewa. Sebagai orangtua maka perlu memberikan pengertian kepada anak agar tetap bersemangat belajar meski tak bersua dengan teman dan guru.

Bagaimana caranya? Sekali lagi orangtua harus memberikan pengertian tentang covid 19 beserta dampak bagi kesehatan. Itu hal pertama yang perlu diingatkan kembali. Apalagi virus ini muncul mutasi virus yang berbeda dan lebih berbahaya.

Orangtua perlu mengingatkan untuk selalu menjaga diri sesuai protokol kesehatan. Mengenakan masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak satu sama lain dan tidak bepergian selama tidak penting.

Anak juga perlu diajak menyaksikan berita terbaru tentang perkembangan covid dari televisi maupun internet. Hal ini akan membuka kesadaran bagi anak bahwa pandemi ini belumlah berakhir. Mereka akan paham kenapa harus belajar dari rumah lagi.

Kedua, ajak anak selalu beribadah dan berdoa agar pandemi segera berlalu. Dengan langkah ini anak akan tetap tenang dalam belajar. Orangtua pun akan tenang dan tenteram. Ketenangan dan ketentraman akan menyebabkan imun seseorang terjaga.

Ketiga, ajak anak menyiapkan berbagai kegiatan di luar pembelajaran jarak jauh dari guru. Hal ini mengurangi rasa bosan. Permainan, memasak makanan kesukaan, membuat prakarya dari barang-barang bekas, menggambar bisa, menghias kamar, mengurus taman dibuat jadwalnya secara bersama. Anak dilibatkan dalam penyusunan jadwalnya.

Yang jelas untuk kelancaran kegiatan tadi, orangtua harus menyiapkan bahan atau materinya jauh-jauh hari. Dari kegiatan ini anak dilatih untuk membuat kesepakatan dan menepati kesepakatan yang telah dibuat.

Anak akan merasa senang ketika mereka harus belajar di rumah karena variasi kegiatan yang tidak membosankan. Dengan begitu mempelajari materi pelajaran akan lebih menyenangkan bagi anak.

Keempat, beri pengertian kapan anak harus belajar dan menyelesaikan tugas. Ini tentu disesuaikan dengan aturan dari sekolah atau guru. Jika guru menghendaki pengumpulan tugas sore hari, maka minta anak untuk menyelesaikan tugas sebelum waktu yang ditentukan.

Bagaimanapun anak tetap harus disiplin dalam belajar. Jangan karena belajar di rumah dan diawasi orangtua, lalu anak seenaknya saja dalam belajar. Bukankah penekanan sekolah adalah mendisiplinkan anak? Jadi perkara disiplin mempelajari dan mengerjakan serta melaporkan tugas tetap harus diperhatikan orangtua.

Semoga saja anak tetap asyik belajar di rumah dan semakin mendekatkan hubungan anak dan orangtua. Sembari berdoa, semoga pandemi segera berakhir dan pembelajaran bisa normal lagi ---pembelajaran tatap muka---.

Selamat membersamai buah hati!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun