Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menghukum Raja

25 Juli 2020   05:35 Diperbarui: 25 Juli 2020   05:24 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.mypurohith.com

"Hari ini, giliran ibu menjadi makanan Raja, nak. Kamu jaga diri ya," Ibu Bebek kepada anaknya, Meri.

Ya. Hari ini memang jatah Ibu Bebek untuk dimakan raja hutan, Singa. Beberapa hari sebelumnya ada Ayam, Burung, dan Kelinci disantap oleh Singa.

Singa memang jahat kepada rakyat hutan. Singa merasa dirinya sudah tua, sakit-sakitan dan kesulitan untuk berburu makanan untuk makannya sehari-hari. Karenanya Singa mengumpulkan seluruh rakyatnya di depan istananya.

"Hai, rakyatku. Lihatlah tubuhku."

Rakyat hutan mengamati tubuh raja Singa. Terlihat tua, kurus dan pucat. 

"Iya, raja. Kami lihat paduka raja pucat dan kurus," ucap Gajah.

Rakyat lainnya juga mengganggukkan kepala. Setuju dengan ucapan Gajah.

"Ya. Seperti yang kalian lihat, aku sudah tua. Lemah. Tubuh tinggal tulang saja."

"Kalau begitu, kita carikan ramuan obat biar paduka bisa makan lebih enak," usul Monyet.

"Aku sudah mengerahkan tabib kerajaan. Tetap seperti ini."

Rakyat hutan bertanya-tanya, apa yang akan dikatakan raja lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun