"Cita- cita itu boleh setinggi langit. Biar kalian semangat belajar. Menjadi dokter bukan hal yang tak mungkin untuk Intan, Sefa atau yang lain. Kalau kalian berusaha maka Allah akan menolong kalian..."
Sejak saat itu, teman- teman tak berani menertawakan cita- citaku. Aku sendiri memiliki cita- cita dokter karena bu Darsih pernah sakit karena berhujan- hujan menjemputku. Dulu aku sedih sekali. Ingin mengobati sakit bu Darsih. Namun aku tak bisa melakukan apa- apa selain berdoa.
**
Hari ini hujan. Aku mengetuk dan mengucapkan salam di depan rumah mungil bercat hijau. Dari dalam kudengar suara perempuan menjawab salamku. Tak lama pintu dibuka.
Seorang perempuan berwajah bersih namun gurat keriput itu tersenyum padaku. Aku langsung menyalami dan memeluknya.Â
Kami duduk di ruang tamu dan memperbincangkan lagi kebersamaan yang pernah kami rasakan sekitar sepuluh tahun yang lalu. Alhamdulillah aku bisa menemui lagi Bu Darsih, pahlawanku.Â