Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ternyata...

18 Agustus 2019   05:59 Diperbarui: 18 Agustus 2019   06:07 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pict: majalahorasi.wordpress.com

"Mas Didit itu sepupuku, mas..."

Aku menoleh ke arah Sherly. Memastikan apa yang dikatakan Sherly baru saja.

"Kamu bohong...!"

Aku bersuara keras kali ini. Sherly jadi kaget. Kulihat dia menata hati akibat suaraku tadi.

"Astaghfir... sabar, mas... Aku nggak bohong..."

Sherly membuang muka.  Kemudian menoleh lagi ke arahku. Menatap wajahku.

"Kalau mas nggak percaya, nanti mas tanya sama bapakku saja..."

Wah... kalau urusan sama bapaknya Sherly, aku belum berani tanya lebih jauh, apalagi tentang Didit. Tak lucu juga kalau nanti ketemu bapaknya Sherly, tiba- tiba aku tanya "Pak, apa benar kalau Didit itu..."

"Ibunya mas Didit itu budheku, mas. Trus bapaknya itu omnya Andro... "

Sherly membuyarkan draft percakapanku dengan bapaknya. Sherly mencoba untuk menjelaskan silsilah keluarganya. Aku menyimak. Antara percaya dan tak percaya.

"Makanya ibu dan bapak tadi juga datang ke pernikahan Andro bareng pak lik Rinto dan bulik Intan..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun