![[dpr] Gaji Tetap Mengalir, Tapi Hati Rakyat Sudah Pergi: Perlunya Etika dan Adab bagi Anggota Dewan](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2025/09/02/file1b549156-2ec1-45a4-b331-a757f7fc9902-68b6499eed64152c5867fef4.png?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Aku mengangguk.Â
"Syukurlah. Tuh... Tio dari tadi galau berat..", terang Ali.Â
"Ah... siapa bilang? Nggak usah percaya, Ra. Dia tuh bohong. Wong aku nggak galau kok..."
"Nggak galau tapi pingin nunggui Ira di sini kan?", goda Ali.Â
Aku tertawa kecil.Â
"Nggak bohong juga nggak papa kok, Yo...", sahut Ali lagi.Â
"Kalian tuh pada ngapain. Udah nggak usah bertengkar. Kayak Tom and Gerry aja...", komentarku melihat kelakuan mereka berdua.Â
Tak pernah kumelihat dua lelaki yang ngobrolnya hanya asal.Â
"Aku tuh temen sejurusan kamu. Sudah hafal sama tingkah polahmu. Pokoknya bahasa tubuhmu tak bisa bohong. Hahaha...", Ali tergelak.Â
"Santai saja. Aku rahasiakan dulu hubungan kalian. Oke!"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
