Mohon tunggu...
Muchammad Jauhari
Muchammad Jauhari Mohon Tunggu... Pengasuh jooizzy.com
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka Linux dan animasi. Sering berbagi cerita di jooizzy.com dan berusaha menyalurkan inspirasi di Youtube channel DroidTips

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Saat Modal "Semangat Mengajar" Saja Tak Cukup untuk Menjadi Tenaga Pendidik di Era Digital

27 Juli 2025   13:35 Diperbarui: 27 Juli 2025   13:35 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suasana Indonesia Digital Learning Cirebon Jawa Barat 2025 (Sumber: Doc Telkom)

Di antara berbagai pendekatan baru yang mulai diperkenalkan, metode deep learning diharapkan bisa hadir sebagai jembatan. Ia bukan sekadar tren. Tapi respon terhadap kebutuhan zaman.

Dalam konteks pendidikan yang diusung oleh Kemendikbud, deep learning menggabungkan tiga elemen penting: meaningful learning, mindful learning, dan joyful learning.

Ilustrasi guru sedang menjelaskan teori cuaca dengan teknologi digital (Sumber: Doc Pribadi)
Ilustrasi guru sedang menjelaskan teori cuaca dengan teknologi digital (Sumber: Doc Pribadi)

Maksudnya, proses belajar hari ini tidak lagi cukup hanya dengan menghafal. Siswa perlu benar-benar merasakan apa yang mereka pelajari, tidak sekadar menyerap, tapi juga menyelami dengan pemahaman yang mendalam. Yang tak kalah penting, belajar harus dilakukan dengan perasaan bahagia, agar setiap materi yang diterima tidak terasa sebagai beban. Karena pada akhirnya, tujuan utama pendidikan bukan hanya agar siswa pandai berteori, tapi juga mampu mempraktikkan ilmu itu dalam kehidupan nyata.

Tapi kita tahu, transformasi ini tidak mudah. Tak semua guru terbiasa dengan teknologi. Tak semua sekolah punya sarana. Dan, tak semua kepala mampu langsung beralih dari buku cetak ke kecerdasan buatan.

Guru yang Siap Tumbuh Butuh Ruang untuk Bertumbuh

Inilah saatnya kita berhenti menuntut, dan mulai menggandeng. Karena guru bukan Superman. Mereka juga manusia. Dengan keterbatasan, dengan beban administratif, dan kadang dengan gaji yang bahkan kalah dari harga gawai siswa mereka.

Menurut saya, di sinilah peran Telkom Indonesia terasa begitu pas.

Melalui program Indonesia Digital Learning (IDL) yang sudah menginjak tahun ke-13, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk hadir bukan sekadar sebagai korporasi, tapi sebagai mitra.

Ilustrasi suasana Indonesia Digital Learning Cirebon Jawa Barat 2025 (Sumber: Doc Telkom)
Ilustrasi suasana Indonesia Digital Learning Cirebon Jawa Barat 2025 (Sumber: Doc Telkom)

Kegiatan yang diselenggarakan Telkom kali (IDL 2025) bertajuk "Guru Jabar Jago Digital," yang dikemas dalam bentuk pelatihan Digital Deep Learning & Creative Teaching dengan Pemanfaatan Teknologi dan AI. 

Pelatihan ini sendiri diikuti oleh kurleb 100 guru dari Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun