Dalam perjalanan karier saya di dunia properti dan teknologi, pelajaran tentang pentingnya infrastruktur digital ini semakin menguat.
Seperti yang saya ceritakan di atas tadi, saya pernah mengalami langsung bagaimana tantangan datang bertubi-tubi saat bekerja di perusahaan properti baru yang sumber dayanya masih terbatas dan koneksi internetnya tidak stabil.
Setiap hari adalah perjuangan. Saya harus memutar otak agar operasional tetap berjalan dan promosi digital tetap bisa dilakukan, meski terseok-seok.
Dari pengalaman ini, saya menyadari bahwa transformasi digital di dunia bisnis itu adalah sebuah keharusan. Tidak peduli itu bisnis besar ataupun UKM. Malahan, di era seperti sekarang, saya justru melihat bisnis skala kecil lah yang lebih membutuhkan pondasi digital yang kuat agar bisa bersaing dan bertumbuh.
Saya selalu percaya bahwa bisnis yang besar bukan hanya soal modal besar atau nama besar belaka. Tapi juga, soal ketepatan dalam membaca zaman dan keberanian dalam bertransformasi.
Itulah yang saya lihat dari PT Bukit Semarang Jaya Metro, sebuah perusahaan pengembang properti sejak 1987 di Kota Semarang. Di usianya yang tak lagi muda, mereka justru menunjukkan semangat muda yang adaptif, progresif, dan terbuka terhadap inovasi.
Semua itu dibuktikan dengan hadrinya kawasan-kawasan pengembangan yang meliputi: Pandanaran Avenue, Pandanaran Height, Siranda Hills, Ruko Bkj Blok An, Emerald Garden, New Siranda Hills, Bukit Kintana Jaya, dan lain-lain.
Namun, yang membuat mereka tetap relevan hingga hari ini bukan hanya kualitas bangunannya, tapi bagaimana mereka mengelola usahanya dengan cara yang modern dan efisien.
Kesadaran akan pentingnya transformasi digital menjadi kunci langkah strategis mereka. Salah satu contohnya adalah, bagaimana mereka menggandeng Indibiz sebagai partner penyedia solusi digital yang memang didesain untuk menjawab tantangan bisnis di era sekarang.