Mohon tunggu...
Joni Thunder
Joni Thunder Mohon Tunggu... Gamers/Live Streaming -

Mobile Legends, PUBG, ROS, DotA2, etc.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pengalaman Menjadi Anak Metal

23 November 2018   09:37 Diperbarui: 10 Desember 2018   16:38 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Graaawwwwlllll!!!

Ya, seperti itulah suara vokalis band metal yang sedang bernyanyi.

Itu keren, bagi yang menyukainya dan terlihat gila bagi yang tidak menyukainya.

secara garis keras ibu-ibu komplek dan gang rumahan adalah salah satu contoh sekumpulan orang yang tidak suka music metal. Mereka tidak mengerti seni atas kemetalan yang anak band metal miliki. Mereka pasti menyebut music metal dengan sebutan music orang gila, music orang yang stress hidup, music orang-orang yang udelnya jorok, ah entahlah.

Btw, saya juga pernah jadi anak band metal ketika masih duduk di bangku SMA.

Dulu saya punya band metal, sebut saja nama bandnya Poseidon.

Kami memberi nama Poseidon karena pada saat memilih-milih nama untuk band tersebut, kebetulan kami semua lagi senang main God of War yang lagi booming pada saat itu. Gak penting banget kan?

Oke, maka lahirlah Poseidon. Band yang paling terkemuka di bumi ini.

Kami perform untuk pertama kalinya di acara festival sekolah kami sendiri. Eh bukan festival sih, lebih tepatnya acara Milad gitu. Karena sekolah kami adalah sekolah yang berasal dari amal usaha organisasi Islam yang berinisial M.

Well, kami perfrom di acara Milad sekolah dengan panggung tratak dilengkapi bunga-bunga dan warna-warna yang mencolok. Bayangkan saja band metal perform di panggung yang seperti itu. Acara Milad lagi, duh parah betul hahaha.

Padahal biasanya band metal itu tampil di hadapan orang-orang yang berdiri di depan panggung untuk bersiap headbang. Tapi nayatanya tidak,di acara Milad ini penontonnya pada duduk semua di bawah tratak.

Baca juga : Pengaruh Musik Terhadap Intelegensi Anak

Ketika intro, musik kami memberikan ilusi yang membuat para penonton tidak sengaja mengagguk-anggukan kepalanya mengikuti irama music.

Para guru menikmati intro yang kami sajikan. Mereka mengira kami membawakan lagu dengan genre Rock. Maklum, mereka awam tidak tahu soal genre music.

Kemudian lagu pertama pun dimainkan, ketika sang vokalis mulai bernyanyi sontak semua yang menonton langsung terdiam.

Bukan terdiam karena kagum, mereka terdiam karena bingung.

Bingung dengan apa isi lirik yang dinyanyikan sang vokalis.

Bahkan kami yang satu personil tidak tahu apa yang dinyanyikan vokalis kami.

"Nyanyi apa sih goblok?", "Tenggorokannya mau keluar ya?", "Apakah dia menyimpan dahak sepanjang hidupnya?" Seperti itulah komentar para penonton yang sedang melihat performa kami.

But, its okay! Komentar kurang piknik mereka itu kami maklumi.

Kejadian memalukan saat perform adalah ketika guru BP kami langsung berlari ke arah panggung untuk menyuruh kami segera turun dari panggung.

Kami pura-pura tidak dengar padahal sebenarnya kami malu disuruh turun.

Performa yang kami harapkan keren di mata cewek-cewek ternyata mendapat malu seperti ini.

Setelah perform tidak ada satu pun yang bertepuk tangan, mereka semua terdiam bingung.

Kami langsung pulang sambil menutup wajah kami. Ya ampun sampai-sampai pembawa acaranya bilang "Yakk! Itulah penampilan dari Poseidon band. Ada yang tahu apa yang dinyanyikan vokalisnya?"

Benar-benar tega sekali hahaha.

Keesok hari ketika kami semua masuk sekolah, kepala sekoah memanggil kami semua.

Kami pikir kepala sekolah akan memarahi kami karena membuat kegaduhan di acara Milad dengan music metal kami.

Ternyata kepala sekolah mengaku senang dengan music kami. Beliau bilang bahwa music yang kami bawakan tidak semua orang bisa membawakannya.

Beliau mengajak kami semua makan di luar atas bangga melihat performa kami semalam.

Entah karena betul-betul bangga atau menenangkan kami yang malu semalam kami tidak tahu.

Yang pasti, kami membawakan music yang kami sukai dan kami nyaman memainkannya.

Selera memang berbeda, kami sadari itu.

Akan tetapi kami punya karya, punya seni dan ambisi.

Setidaknya kami lebih mantap daripada mereka yang cuma bisa omdo (omong doang).

Baca juga : Kegunaan Musik Bagi Kehidupan Kita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun