Keesokan paginya, hari masih cerah.
Embun masih betah dan setia. Aku berdiri di atas rumput yang hijau.
Bebek-bebek yang lucu masih tetap dalam susunan barisannya.
Kupu-kupu menari di atas bunga yang bermekaran.
Cahaya matahari datang memberi kehangatan dan semangat.
Tidak pernah terbayang jika seluruh keindahan ini hilang.
Baca juga : Titip (cerpen)
Toloonngggg... Suara teriakan meminta tolong terdengar dari arah timur.
Aku segera berlari kesana dan takut terjadi apa-apa dengan penduduk desa.
Ternyata seorang kaum bansee sudah membunuh seorang anak kecil dan memakannya tepat di hadapan kami.
Aku mengeluarkan pedangku dan dia berlari sampai keluar gerbang pertahanan desa kami. Aku mengejarnya sampai gerbang dan ternyata beribu kaum bansee sudah menunggu di luar gerbang kami. Mereka mengelilingi kami.