Menurut saya, manusia pada tahap knowledgeable dimana kita dapat mengetahui banyak hal dari berbagai resources yang dapat kita miliki tetapi hal tersebut tidak membuat saya menjadi manusia yang seutuhnya karena hal tersebut masih menunjukkan manusia yang seperti mesin/robot dimana hanya dapat mengetahui tanpa memberikan perspektif dari sisi individu yang membuat knowledge tersebut menjadi bermakna dan dapat diimplementasikan atau dapat memberikan improvement yang signifikan.
Kemudian terdapat understanding yaitu kemampuan manusia untuk mengkonseptualisasikan data seperti objek, pesan, dan situasi yang ada menjadi bermakna dengan cara berpikir kritis dan analitis.
Pada tahap ini saya menyebutnya seseorang yang “critical”. Menjadi seseorang yang kritis diperlukan unsur knowing yaitu dari knowledge yang didapatkan sebagai dasar argumentasi untuk mengkritisi atau membangun suatu gagasan dalam memahami situasi dan dapat memberikan judgement yang lebih baik terhadap segala sesuatu sehingga dapat mengurangi prasangka terhadap sesama dan menurunkan ego sebagai manusia karena merasa sudah knowledgeable tanpa memahami lebih jauh siapa mereka dan alasan mengapa mereka berpikir demikian dengan persepsi yang mereka miliki masing-masing.
Terakhir, terdapat innovating yang berarti menjadi manusia yang seutuhnya diperlukan kemampuan untuk memiliki inovasi yang dapat bermanfaat bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk orang banyak sehingga dapat menjadikan dirinya menjadi manusia yang humanum.
Lalu, untuk berinovasi dibutuhkan semangat dalam berkreativitas untuk menciptakan berbagai kemungkinan yang dapat diterapkan dengan feasible untuk kemanfaatan bagi banyak orang sehingga menjadi orang yang ”kreatif”.
Hal ini tentunya membutuhkan kolaborasi dengan berbagai individu lainnya untuk dapat mengintegrasikan berbagai pemikiran, perspektif dan ilmu dari orang yang memiliki beragam persepsi, orientasi dalam pengambilan keputusan, dan background yang berbeda-beda.
Setelah mengerti maksud dari KUI kemudian kami dipersilahkan masuk ke breakout room sesuai dengan kelompok masing-masing dan saya mendapatkan kelompok 4 dengan tema keberagaman dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
Pada breakout saya ditemani dengan dua orang teman kelompok dan satu dosen untuk membimbing kami dalam berdiskusi dan dalam pembuatan presentasi.
Kami memilih topik “kesetaraan gender dalam kehidupan” yang merupakan salah satu topik keberagamaan yang ada. Kesetaraan gender dalam kehidupan menjadi isu penting karena berdasarkan katadata tahun 2018, Skor Kesetaraan Gender di Indonesia berada di peringkat 9 di Asia tetapi masih berada di peringkat 84 di dunia pada aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan politik.
Dari hal tersebut, masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kesetaraan gender. Lalu, kami berdiskusi dengan baik dan dapat berdinamika Bersama membangun ide dan pendapat. Walaupun pada mulanya canggung karena kelompok 4 hanya terdiri dari 3 orang tetapi kami mampu untuk melakukannya dengan baik.
Kemudian kami mempresentasikan hasil diskusi kami melalui format “Expert’s Talk” dimana kami simulasi menjadi pakar yang saling berdiskusi dan memaparkan data.