Mohon tunggu...
Gus Memet
Gus Memet Mohon Tunggu... Relawan - Santri Kafir

Ada dari satu suku kata

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

OOTKK*) Empat, The Club

25 Juni 2021   02:15 Diperbarui: 25 Juni 2021   10:19 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Well, sebagai perkenalan, sedikit profil kita sudah saya tulis dan tayang di sebuah blog. Bukan sembarang blog, yang satu ini beyond blogging," Pramuka Putra membagikan lembaran-lembaran print out kepada koleganya. Sore ceria, mereka duduk berjajar di sebuah bangku di bawah naungan cabang-cabang akasia berdaun rimbun di pojok erpitram (ruang publik terbuka ramah manula) di bilangan Kebayoran Lama.

Manula-manula kita kelihatan penuh gairah. Pakaian mereka kasual tapi elegan, dilengkapi pet. Tunggu, daripada deskripsinya kepanjangan, scroll saja layar baca ke atas, perhatikan foto bewe yang sudah diberi efek distorsi graphic pen itu.

Sudah? Bagus! Sekarang perkenalkan, dari kiri ke kanan: Pramuka Putra, Prajoko, Siswadi Selodikromo (pet-nya diduduki), dan Maryono Supreme di ujung menghisap huncwe. Nah, lebih mudah menggunakan bahasa visual kan? Makanya...

Setelah masing-masing manula selesai membaca (@ tiga judul dalam enam lembar, versi onlen tentunya beda sebab di sana sini diselipi iklan), Pram meminta pulang karya tulisnya, disimpan lagi di tas kanvasnya, lalu tas itu ditaruh bersandar sisi bangku (di foto tidak kelihatan karena cropping).

"Well, sekarang saya bacakan hasilnya," Pram mengeluarkan telepon pintarnya, mengakses laman profilnya di blog yang beyond itu.

"OOTKK*) Satu, punya Mas Pra dan Mas Sis dapat empatpuluh satu pembaca dan satu rating menarik. OOTKK*) Dua, tentang Om Yon lebih banyak dua pembaca, lima rating menarik, satu inspiratif, dan satu komen."

"Apa komennya?" potong Maryono Supreme.

"Cerpen menarik."

"Menarik? Bah! Apanya yang menarik? Kalimat sampeyan melintir-melintir gak jelas gitu, Pram. Diksinya kayak gerombolan burung gereja, bersayap-sayap. Terus footnote**)-nya itu? Kalau yang baca sudah baca trilogi  Bartimaeus-nya Jonathan Stroud pasti tahu trik fiksi pakai catatan kaki. Apalagi banyolannya. Udah deh.., ngaku saja,"  serbu Maryono.

"Mending saya pakai catatan kaki, Stroud nggak mungkin menuduh saya plagiat. Lha kalau saya nekad pakai catatan pinggir, tambah runyam urusannya," kilah Pram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun