Mohon tunggu...
Gus Memet
Gus Memet Mohon Tunggu... Relawan - Santri Kafir

Ada dari satu suku kata

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

OOTKK *) Satu

20 Juni 2021   02:01 Diperbarui: 20 Juni 2021   21:16 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dia berniat menggeser gerbang yang menghalang patio.

Oh ya, sebentar. Agar terbayang setting lokasinya, cerita soal patio itu begini muasalnya: Rumah tipe 36 itu dulu direnovasi dengan angan kelak mereka (tahu donk siapa penghuni rumah satunya sehingga kata ganti subyeknya harus 'mereka') punya mobil pribadi. Tapi sejak dibangun hingga pagi hari itu, patio berkanopi aklirik itu hanya disesaki pot-pot berisi daun bawang, cabe setan, empon-empon, toga, dan segala macam terna penghambat laju anggaran belanja keluarga. Ada sisa space untuk orang lewat dan markir Honda GL 100 hijau tua berplat nomor hijau yang luput dari reinventarisasi bekas markas dulu.

Kembali ke plot: Niat baik itu dianulir. "Silakan masuk, Mas. Geser saja gerbangnya. Anggap saja gerbang sendiri."

Yang dicengin cuek seribu gaya. Masih sambil lari-lari kecil, didorongnya gerbang yang roda besinya menjerit-jerit minta kucuran oli. Bekas pun jadi.

(bersambung)

*) Orang Orang Tua Kurang Kerjaan

**) Entah air minum, entah air mineral. Prajoko tak begitu jelas mendengar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun