Mohon tunggu...
John Tirayoh
John Tirayoh Mohon Tunggu... -

"Tuhan Menciptakan Alam Semesta ... Selebihnya Made in China"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Review Film Everest

30 Oktober 2015   11:37 Diperbarui: 4 November 2015   20:55 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Everest"][/caption]Everest.

Keganasan Gunung Tertinggi di Dunia.

Bagi pendaki profesional di seluruh dunia, mendaki dan sampai di puncak Gunung Everest adalah segalanya. Dengan ketinggian sekitar 8.848 Meter dari permukaaan laut, Everest menjadi sebuah tantangan dan juga prestise untuk ditaklukan.

Kisah dari Gunung Everest tak pernah habis. Dari catatan para pendaki dan ekspedisi, Everest selalu membawa cerita kesuksesan ataupun duka.

Dan dimana ketika muncul cerita seru, menarik, mengharukan, serta menegangkan, hal itu menjadi sebuah ladang uang bagi Hollywood untuk diangkat ke layar lebar. Terlebih apabila cerita diangkat dari kisah nyata.

Berdasarkan adaptasi dari buku berjudul Into Thin Air: A Personal Account of the Mt. Everest, milik John Krakauer, maka film Everest bisa kita nikmati tahun ini di bioskop.

Kisah dimulai dari Rob Hall (Jason Clarke) yang merupakan pendaki professional menyediakan jasa mendaki Everest bagi para pendaki profesional untuk sampai ke puncak. Rob Hall lewat Adventure Consultant miliknya, kisah sukses bisnis jasa mendaki Gunung Everest dimulai.

Pada Mei 1996, kali ini tidak hanya Rob Hall lewat Adeventure Consultant-nya yang menyediakan jasa tersebut. Melihat peluang bisnis baru, banyak juga pendaki profesional yang membuka jasa serupa. Salah satunya, Scot Fisher lewat Mountain Madness melakukan hal serupa.

Melihat peluang bisnis tersebut,tidak hanya Rob dan Scott yang melakukan hal serupa. Akhirnya banyak juga pendaki profesional lainnya digambarkan ikut nimbrung membuka jasa serupa.

Kisah menegangkan sendiri akhirnya lahir ketika para peserta pendaki baik dari ekspedisi Adventure Consultant dan Mountain Madness berpacu dengan waktu untuk mencapai puncak Gunung termasyur di planet ini.

Keganasan Everest di ketinggian delapan ribu meter menjadi neraka bagi para pendaki. Mulai dari dingin yang minus hingga 20-40 derajat celcius hingga tipisnya oksigen di tempat yang begitu tinggi. Plus bonus muncul badai yang datang tak kenal waktu bagi para pendaki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun