Mohon tunggu...
John Rubby P
John Rubby P Mohon Tunggu... Penulis - Planter yang selalu belajar

PLANTER............

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mau di-Vote Rame-rame, atau HL (hanya lewat) Biarkan Saja

26 Oktober 2015   15:48 Diperbarui: 26 Oktober 2015   15:53 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya membaca tulisan Bung Mawalu (http://www.kompasiana.com/mawalu2/pantas-saja-sering-masuk-nilai-tertinggi-ternyata-disundul-oleh-pasukan-kurcaci-siluman-abal-abal_562d237c3fafbda30ab5f347), tentang vote banyak, yang diganjar nilai tertinggi. Kelihatan beliau sangat emosional melihat polah dan laku yang menvote, yang menurut beliau adalah akun tuyul yang turun gunung dengan men-vote rame-rame sambil bergandengan tangan.

Tulisan yang kita buat jika banyak yang vote, memang terasa ada dorongan untuk menulis labih baik, dengan harapan ada teman yang menyempatkan diri membaca apa yang kita tulis. Dengan makin banyaknya yang berkunjung dan memberi nilai apalagi sekalian ikut memberi komentar, maka secara pribadi saya menganggap bahwa ide dikepala saya yang saya tuangkan dalam tulisan banyak yang memberi apresiasi, entah itu apresiasinya setuju atau tidak atau hanya sekedar koreksi, itu semua dapat memberi dorongan ke otak saya untuk menulis, menulis, menulis lagi, tentu dengan tutur bahasa yang runut dan mudah difahami.

Tapi meskipun tulisan saya seringnya HL (hanya lewat), tanpa ada yang membaca apalagi memberi nilai, terlebih memberi komentar, saya makin bernafsu untuk membenahi, seperti apa kira-kira tulisan yang disukai oleh K-ers. Memang kadang terlintas juga dalam hati, kenapa ya ide dalam kepala saya, yang saya wujudkan dalam tulisan tidak ada yang memberi nilai dan juga tidak ada yang mengomentari? kadang tulisan yang saya buat menurut penilaian saya sudah top markotop, akan tetapi tidak ada juga yang selera membacanya, dan ternyata setelah saya baca ulang ada juga tulisan saya itu yang memang amburadul alias garing dan kering tanpa makna.

Walaupun demikian, dengan ada atau tidak ada yang mampir melihat tulisan saya, saya berusaha menuliskan ide dikepala saya ke dalam lapak saya di kompasiana ini.  Jika tidak ada yang sudi membaca, maka kadang di waktu luang, saya sendiri membacanya kembali, kadang geleng-geleng kepala, ternyata ide dikepala saya banyak yang asal ceplok....

heheheheheheheheeh.... Salam Bung Mawalu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun