Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pantas Saja Sering Masuk Nilai Tertinggi, Ternyata Disundul oleh Pasukan Kurcaci Siluman Abal-abal

26 Oktober 2015   07:54 Diperbarui: 27 Oktober 2015   23:59 1981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kali ini aku bosan pakai istilah akun tuyul siluman abal-abal. Sebagai penyegaran, ku ganti saja pakai istilah pasukan kurcaci siluman abal-abal.

Lha bagaimana enggak sering nangkring di kolom NT itu, ternyata kecurangan dan prilaku tak sportif dilakukan tanpa malu-malu, atau mungkin saja tak punya kemaluan, yaitu dengan mengerahkan pasukan kurcaci untuk menyundul vote tulisan-tulisan mereka yang sok bijaksana itu supaya melenting bertengger dengan gagahnya di kolom Nilai Tertinggi itu.

Rata-rata yang sering melakukan ini orang lama atau yang lazim disebut dengan congkaknya sebagai Kompasianer Senior. Status mereka malah sudah Terverifikasi pulak. Hebat, bukan?

Jadi orang kok gitu amat sih ya? Kalau tulisan kalian itu sedikit yang vote, jangan pakai cara baheula jaman purbakala Pithecantropus Erectus dengan mengerahkan para pasukan kurcaci siluman abal-abal supaya ramai-ramai turun gunung untuk vote.

Dari dulu dari jaman sebelum Kompasiana ini memasuki abad Milenium dengan versi Beta ini, aku sudah full of curigations dengan mereka-mereka yang self-proclaimed mudafaka itu, penganut paham ngawurologi dan semprulisasi yang tak punya rasa malu. Sok cool padahal ndesonya enggak ketulungan. Najis.

Suatu ketika, karena penasaran, ku periksa siapa-siapa saja yang vote. Olala alamak, ternyata ku temukan enam ekor kurcaci yang vote secara berurutan saling bergandengan tangan dengan mesranya. Voter lainnya aku kenal betul sebagai Kompasianer asli, kecuali enam ekor kurcaci yang tak punya rasa malu itu.


Suatu pembodohan massal yang dengan congkaknya dijejali oleh para kurcaci licik itu di depan mata dengan semena-mena. Sengaja bikin begetoo atau memang mau menantang? Heeerraann aku. Apa sih yang kalian cari? Kepuasan semu kah?

Gegara lihat pasukan kurcaci siluman abal-abal yang nyengir mengejek di postingan manusia-manusia brekele yang narsis sok cool nan bijaksana itu, tensi darah tinggi aku kumat lagi. Jujur saja aku tak tahan dengan segala macam kecurangan dan prilaku tak sportif yang terpampang jelas didepan mata. Biarpun kawan dekat sekalipun, aku tak persuli.

Tulisan ini baru persnelling satu, belum masuk persnelling dua, tiga, empat, dan lima. Dan pula, tulisan ini adalah permulaan awal umpan bola panas dari aku. Semoga ada yang tersinggung dan mengamuk membabi buta, baru ku libas sampai jadi ampas.

Kompasianer lain boleh kena tipu, tapi sama Mawalu jangan coba-coba.

Dasar S E M P R U L

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun