Mohon tunggu...
yohanis lando
yohanis lando Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingkah Pendidikan dalam Keluarga?

7 Mei 2019   11:37 Diperbarui: 7 Mei 2019   11:41 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Atau yang lebih fatal lagi, ketika anak tinggal dalam keluarga yang broken home, keluarga yang hari-harinya diwarnai pertengkaran, anak meihat kekerasan, kesedihan, tak ada sukacita dan cinta yang harusnya ia alami. Orangtua bisa jadi tidak peduli dengan kepribadian anaknya: "yang penting harus cerai", "yang penting saya(orang tua) tidak menderita", mencari kenyamanan dirinya dan anak urusan kedua. 

Mental anak-anak kebanyakan hancur karena pendidikan tentang kehidupan yang baik, sejatinya boleh dialami dalam keluarga, tetapi hal itu tidak dikondisikan oleh orangtua, tidak ada keteladanan hidup. Padahal anak ada dan lahir, karena cinta orangtuanya. Ketika orangtua mulai bertengkar, ia(anak) kadang ada di sana, agar orangtua tidak saling bertengkar dan berdamai. Namun karena luapan amarah, orangtua tidak menghargai keberadaan anaknya yang menjadi bukti kesatuan cinta mereka. 

Bahkan ada anak yang menjadi korban pelampiasan kekecewaan dari hubungan yang tidak harmonis. Kalau orangtua bertengkar, kata cerai janganlah masuk dalam ruang keluarga. 

Jika hal itu terjadi, anak akan merasa bahwa dirinya tidaklah ada artinya. Ia yang sejatinya buah cinta kedua orangtua, tidaklah menjadi jaminan kebersamaan. Sehingga hal ini bisa berdampak pada rasa kecewa dan putus asa, jika tidak sanggup menahan beban ini dengan pendampingan yang intens, anak akan jatuh dalam cara-cara yang salah.

Sudah sepatutnya orangtua sadar bahwa pendidikan di rumah merupakan kebutuhan hakiki dan penting bagi si buah hati. Nilai-nilai dan keteladanan yang ditunjukkan orangtua, akan menjadi cermin bagi anak untuk lebih percaya diri dalam memulai hidupnya. Ketika anak pergi dari rumah dengan suasana hati yang tenang, damai dan bahagia, maka di sekolah ia akan tampil dengan percaya diri dan merasa bahwa ia berharga. 

Tantangan masa kini adalah menyempatkan waktu untuk bersama, membangun kontak mata dan komunikasi. Kesibukan pekerjaan bisa menjadi senjata pamungkas membela diri untuk tidak kumpul bersama, "kerja juga kan untuk kebaikan keluarga". 

Namun, manusia adalah makhluk sosial, ia bisa bertumbuh sehat baik fisik maupun mental, bukan hanya dengan makanan saja, melainkan dengan relasi; perhatian dan cinta. Material tidak menjamin kebahagiaan, sebaliknya cinta saja pun tak cukup. Butuh keseimbangan antara yang 'material' dan cinta kasih. 

Pendidikan dalam keluarga yang menumbuhkan, merupakan bentuk kongkrit cinta orangtua bagi sang buah hati. Pendidikan dalam keluarga penting, dan setiap anak membutuhkan hal tersebut.  

    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun