Mohon tunggu...
Handy Chandra van AB (JBM)
Handy Chandra van AB (JBM) Mohon Tunggu... Konsultan - Maritime || Marketing || Leadership

Badai ide dan opini personal.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ambillah, atau Tinggalkan Saja (Perihal UKT)

5 Juni 2020   23:52 Diperbarui: 15 Juli 2020   08:33 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sakit hati. Iya lah. 

Masih muda, semangat tinggi, otak lumayan, tapi realita tidak sama seperti khayalan. Terimalah nasib. Titik.

Tetapi, diam-diam, jujur saya tidak diberitahu sama sekali, Papi saya bergerilnya mencari beasiswa dari Pemda Irian Jaya (nama lama Papua). Singkat cerita, saya diterima. Ndilalah, ada jurusan Teknik Kelautan yang bisa dipilih.  Rejeki yang diluar nalar. Puji Tuhan.

Lulus kuliah S1, bisa dapat kerja cepat di galangan kapal. Dua tahun setelah lulus S1, lanjut S2 dengan biaya sendiri. Akhirnya bisa selesai S3, juga dengan biaya pribadi. Semuanya dihitung, dengan detail dan dengan analisis realita. Berapa untung ruginya? Kalau rugi saya tidak kuliah. Tapi karena untung, ya saya ambil. Sederhana.

Prinsip serupa, saya terapkan untuk pendidikan di luar negeri. Kalau bayar sendiri, saya gak mau, jelas-jelas rugi.

Saya beruntung sempat training di National Taiwan University di Taiwan, lalu ke Twente University di Belanda, University of Miami di USA, dan Wageningen University di Belanda, semua dengan beasiswa penuh (full scholarship). Jelas-jelas untung. Sederhana sekali.

Tuhan memberikan mata, telinga, indera lainnya, dan terutama otak, untuk dipakai maksimal mengevaluasi realita. Jikalau tidak mampu, jangan paksakan diri. Adaptasilah. Sakit sedikit (gengsi dan egonya), tapi sehat dalam jangka panjang.

Kisah-kisah Klasik dan Penutup

Bob Sadino (almarhum) yang merupakan pengusaha besar, justru bukan orang kuliahan, apalagi sarjana. Tapi dia mempekerjakan lulusan S1 dan S2. Jadi, intinya kita akan tetap hidup, asalkan mensyukuri takdir dan mau berusaha.

Kenal dengan Sudono Salim (almarhum)? Mungkin anak millenial jarang yang tahu. Dia adalah pendiri dan pemilik PT. Indofood Tbk, yang salah satunya membuat produk mi instant, Indomie. Dia cuma lulusan SD, tapi mau menerima realita hidup, dan berjuang untuk berhasil. Akhirnya sukses juga.

Singkat kata, kadang realita itu pahit. Terima saja. Kalau keberatan bayar biaya UKT, tidak usah kuliah. Tidak usah ribut-ribut dan protes-protes, buang energi dan waktu. Cari alternatif B, dan tetap berusaha keras buat kesuksesanmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun