Mohon tunggu...
johan tentua
johan tentua Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Dosen Universitas Katolik Darma Cendika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pelatihan dan Pemberdayaan Pengrajin Tahu di Kediri Melalui Pembuatan Mesin Pemotong Tahu Berbasis Ergonomi

20 Februari 2023   10:40 Diperbarui: 20 Februari 2023   10:45 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Indonesia, berdasarkan Pusat Data Sistem Informasi Pertanian (BPS, 2015) provinsi dengan konsumsi kedelai total (tahu, tempe dan kecap) tertinggi selama tahun 2015-2019 adalah propinsi Jawa Timur, dengan rata rata sebesar 11,46 kg/kapita/tahun. Hal ini dikarenakan konsumsi tahu dan tempe di provinsi tersebut cukup tinggi. Dusun Wonosari  merupakan  salah satu dusun di kecamatan  Papar, Kabupaten  Kediri  yang berada di bantaran Sungai Brantas. Dusun ini terdiri dari 3 RT dan dihuni sekitar 150 kelompok keluarga. Pekerjaan sebagian besar warga adalah bertani. Belum adanya Usaha Kecil Menengah menyebabkan perekonomian desa ini sulit untuk berkembang. Beberapa warga yang membuka industri rumah tangga (IRT) diantaranya adalah pengrajin tahu. Terdapat pengrajin tahu di dusun ini, yaitu pak Ahmad Andi dan pak Budi Kusworo yang tinggal di RW 2 Dusun Wonosari.

Saat ini kapasitas produksi masing masing pengrajin menghabiskan 30 kg kedelai per hari yang menghasilkan kurang lebih 750 biji tahu. Usaha ini dimulai dengan ayah pak Andi, pak Hariyadi ditularkan kepada rekan rekannya 7 tahun lalu. Saat ini kapasitas produksi masing masing pengrajin menghabiskan 30 kg kedelai per hari yang menghasilkan kurang lebih 750 biji tahu. Dengan mesin yang ada saat ini membutuhkan waktu  giling  cukup  lama,  yakni  sekitar  30  menit  untuk  menggiling  7  kg  kedelai.  Untuk menambah pendapatan, pak Budi Kusworo juga membuat minuman sari kedelai dengan jumlah 4-6 botol (@1.6 liter). Dalam program pengabdian masyarakat ini mitra pengrajin tahu yakni Bapak Ahmad Andi yang beralamat di dusun wonosari RT01/RW02.

a. Bahan Produksi Tahu

Bahan produksi adalah kedelai yang dibeli dari toko kelontong terdekat. Pembelian  kedelai dilakukan setiap 2 hari sekali sebanyak 50 kg per pengrajin.

b. Proses Produksi Tahu

Tahapan dalam proses pengolahan tahu (satu kali masak)  ada 7 tahapan yaitu:

Tahapan Perendaman, dilakukan kurang lebih selama 4 jam sebanyak 7 Kg. Perendaman agar bertujuan untuk mengembangkan kedelai agar lebih lunak pada saat penggilingan dan kulitnya mudah terkelupas. Diperoleh kedalai basah sebanyak 21 Kg.

Tahapan Pencucian, kedelai 7 Kg menggunakan air mengalir sebanyak 25 Kg yang bertujuan untuk membersihkan  kotoran. Kotoran yang ada pada kedelai seperti batu,  tanah, pasir dan benda-benda asing lainnya. Dalam perhitungan neraca massa kotoran yang di hasilkan sebanyak 0,1 Kg dan air bekas cucian sebanyak 23 Kg.

Tahapan Penggilingan, kedelai yang lunak tersebut kemudian di giling sampai menjadi bubur. Kedelai tersebut dimasukan kedalam mesin penggiling dan aliri air mengalir sedikit demi sedikit sebanyak 7 Kg dan total bubur kedelai yang dihasilkan sebanyak 30 Kg. Setelah di giling hingga menjadi bubur kemudian bubur tersebut ditampung dalam wadah. Penyiraman selama proses pengilingan   dapat  ditambahkan   air  panas  (80C)  untuk   mempertinggi   rendemen   dan menghilangkan bau langu kedelai (Erawati & Musthofa, 2013).

Tahapan Pemasakan, kedelai yang teah menjadi bubur kemudian didihkan menggunakan uap air panas dengan suhu 100C selama 30 menit. Uap air pada suh 100C yaitu 0,598 Kg. Selama pendidihan keadaan api haruslah diperhatikan agar api tetap stabil. Tahap hasil pemasakan bubur kedelai menghasilkan bubur kedelai masak sebanyak 45 kg dan uap air sebanyak 2.5 liter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun