Mohon tunggu...
Johansen Silalahi
Johansen Silalahi Mohon Tunggu... Penulis - PEH

Saya adalah seorang masyarakat biasa yang menyukai problem-problem sosial, politik, lingkungan, kehutanan. Semoga bisa berbuat kebajikan kepada siapapun. Horas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tidur di Rumah Nenek

25 Mei 2020   21:39 Diperbarui: 25 Mei 2020   21:41 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: https://www.kompas.com/

Kami hanya mendukung mereka terutama mempersiapkan materi bermain mereka agar bervariasi. Tetapi terkadang ketika paman saya menjemput anak-anaknya pulang, saat itu juga lah mulai putri kami merasa sedih lagi. Pandemik Covid 19 ini membuat hal itu sering dialami putri kami, tidak siap untuk berpisah (ketika tamu untuk pulang) tetapi senang jika dikunjungi atau mengunjungi. 

Hari ini ketika kami membawa putri kami mengunjungi neneknya untuk bermain, beliau sangat senang. Kebetulan nenek yang kami kunjungi adalah keluarga dari isteri saya yang kebetulan keluarga besar sehingga selalu ramai.

 Kami berusaha agar putri kami tidak jenuh tetapi tetap dengan protokol kesehatan Covid 19, disana dia dapat merasakan nuansa saat sekolahnya dulu bebas bermain. 

Tibalah akhirnya untuk pulang ke rumah kami (waktu sudah menunjukkan malam hari), kami mengajaknya pulang, putri kami menjawab, saya tidur di rumah nenek, boleh kah Pa ata Ma? Kali ini putri kami pintar melobi kami kebetulan di depan mertua saya (neneknya), dengan nada senang terkadang sedih kami mengizikan beliau tidur di rumah neneknya. Sedih karena kejenuhan dan kesepian yang dialaminya di rumah dan peran kami sepertinya tidak dapat mengisi kejenuhannya. 

Senang karena neneknya juga menginginkan cucunya tidur bersama putri saya (mengisi rasa rindu) kebetulan jarak rumah ke rumah nenek putri saya kurang lebih 3 km (tidak terlalu jauh). Kali ini kami mengizinkannya tidur di rumah mertua saya dan berharap dapat mengisi rasa jenuh dan kesepian yang dialaminya selama 3 bulan ini. 

Pandemik Covid 19 ini memaksa para orangtua berpikir keras untuk mengatasi rasa bosan dan jenuh terkhusus kepada anak yang masih duduk di bangku TK (masa bermain yang tinggi) dan keadaan lingkungan yang cenderung bermain di rumah (siapa lu, siapa gue). 

Doa dan harapan kita semua, semoga pandemik Covid 19 ini cepat berlalu sehingga keceriaan kita semua terlebih anak-anak dapat dirajut kembali. 

Sumber foto: https://www.kompas.com/
Sumber foto: https://www.kompas.com/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun