Mohon tunggu...
Johansen Silalahi
Johansen Silalahi Mohon Tunggu... Penulis - PEH

Saya adalah seorang masyarakat biasa yang menyukai problem-problem sosial, politik, lingkungan, kehutanan. Semoga bisa berbuat kebajikan kepada siapapun. Horas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Yang Abadi adalah Perubahan"

1 Mei 2020   09:08 Diperbarui: 1 Mei 2020   09:23 1345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Terlepas dari semua aspek yang terdampak dari pandemik wabah covid 19 ini, saya menjadi teringat buku yang ditulis oleh Rhenal Kasali terutama buku "Re-Code Change Your DNA", buku "Self Driving" dan buku "Disruption". 

Secara ringkas buku Prof Rhenald Kasali menyarankan kita untuk membuat perubahan dimanapun terutama di era 4.0 ini. Sesuatu yang kita duga dari perubahan itu memaksa para incumbent gigit jari seperti di sektor transportasi, dulu kita menyaksikan dimana banyak layanan taksi dengan merek yang sudah dikenal masyarakat terpaksa harus kalah dengan kehadiran ojek online, mobil online dan sebagainya. 

Kembali ke buku Prof Rhenald Kasali, ditengah pandemik Covid 19 ini juga harus memaksa kita untuk berubah total terutama para pegiat UMKM atau apapun untuk merubah zona nyaman bisnisnya. 

Sebelum pandemik wabah Covid 19 datang, banyak pebisnis masih mengalami peningkatan pendapatan tetapi setelah wabah Covid 19 melanda, banyak usaha pegiat UMKM mengalami kerugian bahkan harus gulung tikar. Kita dapat melihat orang yang selama ini bergelimang harta juga sebut saja pengusaha, artis, atlet merasakan penurunan pendapatan akibat wabah Covid 19. 

Perubahan adalah salah satu solusi dalam mengatasi Covid 19 ini. Perubahan yang seperti apa? perubahan yang sesuai dengan kondisi ditengah wabah covid 19 ini disesuaikan dengan usaha yang kita geluti. Istilah Yang Abadi adalah Perubahan sangat sesuai dengan kondisi saat ini (wabah pandemik Covid 19).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun